Liputanjatim.com – Zona merah untuk wilayah Jawa Timur kembali berubah. Jika sebelumnya Surabaya dan Sidoarjo menjadi zona merah. Namun, kini menjadi Sidoarjo dan Tuban yang menjadi daerah dengan resiko tinggi penularan Covid-19 di Jatim.
“Peta itu kan yang ngitung Satgas Covid-19 Pusat, perhitungannya ada tiga berdasar pada epidemologi, pelayanan kesehatan, dan surveillance. Ada 15 indikator, kemudian jadi tiga aspek besar itu,” kata Ketua Gugus Kuratif Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Dr Joni Wahyuhadi, Surabaya, Rabu (26/8/2020).
Untuk itu, Joni melanjutkan, perubahan warna atau resiko ini menjadi pengingat bagi setiap daerah untuk terus waspada. Sebab, penyebaran virus ini terus terjadi dan selalu muncul mutasi virus yang baru.
“Makanya, kita terus mengingatkan agar tetap menjaga protokol kesehatan setiap aktivitas,” tegasnya
Sementara itu, anggota Gugus Kuratif Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Makhyan Jibril menjabarkan jika indikator Tuban menjadi zona merah karena kasus kematian yang tinggi.
Kasus tersebut terhitung sejak 17 Agustus-23 Agustus.
“Sebelumnya Tuban, per minggu hanya 1 orang meninggal positif Covid-19. Bahkan pernah tidak ada yang meninggal dunia. Tapi ini dalam seminggu, Tuban ada 7 kasus kematian,” tandas Jibril.
Sementara itu, sejak tanggal 17 Agustus hingga 23 Agustus, kasus kematian akibat Covid-19 untuk wilayah Tuban yang awalnya 33 kini menjadi 40 kasus.
Facebook: Liputanjatim.com