LIPUTAN JATIM

Yuk Mengenal Filosofi Pernikahan Adat Jawa di Jatim!

Dua mempelai suami isteri menggunakan adat pernikahan jawa @doransouvenir.com

Liputanjatim.com – Pernikahan adat Jawa di Jawa Timur bukan hanya sekadar perayaan bersatunya dua insan, melainkan juga sebuah perjalanan penuh makna yang mengandung nilai-nilai luhur. Dalam setiap tahapannya, tersirat harapan, doa, dan pengajaran yang mendalam bagi pasangan pengantin untuk membangun rumah tangga yang harmonis.


Dilansir dari laman Disperpusip Jatimprov, Jawa Timur memiliki empat jenis upacara perkawinan adat yang umum dilakukan, yaitu upacara perkawinan adat suku Jawa, Suku Tengger, Suku Osing, dan Suku Madura.

Meskipun demikian, karena mayoritas penduduk Jawa Timur secara keseluruhan berasal dari Suku Jawa, berikut  beberapa informasi seputar upacara perkawinan adat Suku Jawa.

Waktu Pelaksanaan Pernikahan
Pemilihan waktu pernikahan tidak dilakukan secara sembarangan. Dalam adat Jawa, pemilihan hari baik menjadi langkah awal yang sangat penting. Biasanya, hari tersebut ditentukan melalui perhitungan tertentu, seperti menggunakan kalender Jawa atau “Primbon”. Hal ini mencerminkan penghormatan terhadap tradisi serta keyakinan akan harmonisasi antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.

Rangkaian Upacara yang Sarat Makna
Setiap prosesi dalam pernikahan adat Jawa memiliki filosofi tersendiri. Berikut beberapa tahapan penting:


Pernikahan adat Jawa di Jawa Timur mencerminkan nilai-nilai sosial masyarakatnya, seperti gotong royong, penghormatan terhadap orang tua, serta pentingnya menjaga tradisi dan budaya. Upacara ini melibatkan keluarga besar dan masyarakat sekitar, sehingga menjadi momentum untuk mempererat hubungan sosial.

Pernikahan adat Jawa di Jawa Timur adalah representasi dari kekayaan budaya dan kearifan lokal yang sarat dengan makna. Setiap tahapannya mengajarkan tentang tanggung jawab, kesetiaan, serta pentingnya menjaga keharmonisan antara pasangan, keluarga, dan lingkungan sekitar. Tradisi ini menjadi warisan yang terus dipelihara agar nilai-nilai luhur tersebut tidak hilang ditelan zaman.

Exit mobile version