YDSF dan Pemuda Situbondo, Berikan Bantuan di Desa yang Belum Tersentuh Bantuan Banjir

Liputanjatim.com – Tiga hari berturut-turut, Kabupaten Situbondo dilanda banjir bandang yang mengakibatkan kemacetan di jalan pantura dan rumah-rumah warga rusak.

Beberapa desa dan kecamatan paling terdampak menjadi sorotan Provinsi hingga Nasional. Sehingga banyak bantuan dari pemerintah dan relawan berdatangan.

Namun, ada beberapa desa yang belum tersentuh oleh bantuan tersebut, salah satunya di Kecamatan Kendit, lebih tepatnya di desa Tambakukir dan Rajekwesi.

Ketua Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF) Situbondo, Romi Anasrullah (27), mengatakan jika pihaknya dan beberapa pemuda lainnya lebih memilih memberikan bantuan sosial di desa Tambakukir, karena belum ada bantuan lain selain dari Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) Situbondo.

“Kemarin kita ke Tambakukir dengan teman-teman komunitas dan mahasiswi STAINH, disana belum ada bantuan selain dari BPBD. Nah, kalau ke Rajekwesi aksesnya masih susah, jadi kita masih mau adakan baksos gelombang dua,” ujar Romi.

Romi menyebutkan beberapa kebutuhan penting yang dia bawa bersama tim. Seperti nasi kotak, air minum, dan baju layak pakai.

“Kita (kemarin) juga dalam rangka survey atau memastikan, kira-kira disana kebutuhannya apa. Jadi bisa kita persiapkan dibaksos gelombang dua dengan personil yang lebih banyak,” katanya.

Menurut Romi, perlu bantuan dari berbagai elemen masyarakat setelah pasca banjir, baik seperti bantuan material, hingga trauma healing untuk anak-anak.

“Kita berharap bantuan lebih banyak dari berbagai elemen masyarakat setelah pasca banjir ini, baik dalam perbaikan rumah-rumah yang rusak, seperti bantuan material, serta trauma healing untuk anak-anak,” imbuhnya.

Selain Romi, ada Eko Satrio (27) yang tergabung dalam tim tersebut mengatakan jika ini merupakan panggilan kemanusiaan, sehingga dia dan pemuda Situbondo lainnya harus selalu peduli. Sebabnya, dia akan membuka donasi dan relawan untuk kegiatan (baksos) selanjutnya.

“Ini panggilan kemanusiaan, apalagi ini masih di Situbondo. Saya dan pemuda Situbondo lainnya harus peduli. Kita akan open donasi secara umum dan siapapun boleh jadi relawan,” ucapnya.

Saat ditanya bagaimana dia akan mengumpulkan donasi, Eko menyebutkan jika akan memanfaatkan komunitas dan media sosial. Menurutnya, generasi saat ini lebih tertarik jika diajak melalui sosial media.

“Kita open donasi berkolaborasi dengan lingkar komunitas dan media-media lokal seperti @situbondoinfo @asli.situbondo dan banyak lagi. Karena itu lebih cepat dan menarik minat generasi saat ini, lebih mengikuti jaman,” imbuhnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here