Liputanjatim.com – Wayang merupakan seni tradisional Indonesia yang telah mendapatkan pengakuan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO, memiliki banyak variasi di setiap daerah, termasuk di Jawa Timur. Provinsi yang terletak di ujung timur Pulau Jawa ini menyimpan kekayaan budaya pewayangan dengan beragam gaya yang unik.
Salah satu gaya wayang yang dikenal dengan nama Wayang Wetan atau Wayang Jawa Timuran memiliki empat variasi utama yang mempengaruhi cara bercerita dan teknik dalang dalam memainkan wayang.
Adapun empat gaya utama Wayang Jawa Timuran tersebut adalah Gaya Trowulan, Gaya Ngawi-Nganjuk, Gaya Banyuwangi, dan Gaya Surabaya-Jombang-Mojokerto. Meskipun masing-masing gaya ini memiliki kesamaan dalam struktur cerita dan karakter, setiap gaya menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam cara dalang menggerakkan wayang dan cara penyampaian cerita kepada penonton.
Sebagai contoh, Gaya Trowulan, yang berasal dari kawasan Majapahit, lebih menonjolkan teknik dialog yang lugas dan narasi yang cepat. Sementara Gaya Ngawi-Nganjuk dikenal dengan gerakan wayangnya yang lebih ekspresif dan dinamis, menggambarkan karakter-karakter yang lebih tegas dalam perkataan dan tindakan.
Di sisi lain, Gaya Banyuwangi memiliki nuansa yang lebih halus dan mengalir, dengan perhatian khusus pada detail suara dan gerakan wayang yang lembut.
Terakhir, Gaya Surabaya-Jombang-Mojokerto, yang mengakar pada budaya urban, sering kali memadukan unsur humor dalam cerita yang disampaikan, memberikan sentuhan modern pada tradisi wayang yang telah berlangsung ratusan tahun.
Kehadiran Wayang Jawa Timuran ini tidak hanya menjadi media hiburan, tetapi juga sarana untuk melestarikan nilai-nilai budaya dan tradisi yang telah berkembang dalam masyarakat Jawa Timur. Diakui oleh UNESCO pada 4 November 2008, sebagai bagian dari “The Wayang Puppet Theater” dalam kategori Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity, wayang tetap menjadi simbol kebanggaan bagi Indonesia, khususnya Jawa Timur, sebagai salah satu pusat pewayangan yang terus hidup dan berkembang hingga kini.