Warga Terdampak Banjir Dua Desa di Jombang Mulai Terserang Penyakit

Korban banjir di Desa Jombok dan Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang mulai terserang penyakit

Liputanjatim.com – Korban bencana banjir dari aliran avur Sungai Watudakon yang menggenangi dua desa sejak sepekan yang lalu mulai terserang penyakit. Mayoritas mengeluhkan gatal-gatal dan diare serta perut yang bermasalah.

Koordinator P3K Puskesmas Blimbing Kesamben, Prajitno, mengatakan bahwa masyarakat yang terserang penyakit akibat air sungai yang belum surut.

“Kami sudah memberikan tindakan medis kepada warga korban banjir yang mengeluhkan penyakit, baik gatal-gatal, hipertensi, maupun penyakit lainnya. Semua warga yang datang ke posko kesehatan sudah kita berikan obat. Sejauh ini belum ada yang emergency,” ungkap Prajitno saat di Posko Kesehatan korban banjir di Desa Jombok, Sabtu (8/2/2020).

Hingga saat ini, menurut Prajitno, tercatat ada 7 orang yang mengeluh hipertensi, 1 orang mengeluh diare, dan 3 orang yang mengeluh lambung bermasalah atau gratritis.

Kendati debit air di dua desa yang berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto itu sudah berangsur surut. Tidak menutup kemungkinan banjir akan kembali terjadi, mengingat cuaca ekstrem dan hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan masih akan mengguyur wilayah tersebut.

“Kami siagakan dua orang petugas kesehatan untuk setiap shift. Dalam sehari ada dua shift, yang bergantian melayani masyarakat. Kami menghimbau kepada warga apabila merasakan keluhan untuk tidak segan datang ke posko kesehatan, sehingga bisa langsung diberikan penanganan,” pungkasnya.

Rencananya, lanjut Prijatno, posko ini akan tetap didirikan hingga status tanggap darurat bencana ini dicabut oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang.

Sebelumnya, ratusan rumah di Desa Jombok dan Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang dan Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto terendam banjir. Hal itu diakibatkan aliran avur sungai Watudakon kembali meluap.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang mencatat ada sebanyak 445 keluarga di dua desa yang terdampak banjir. Rinciannya, 285 KK di Desa Jombok dan 160 KK di Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang.

Sedangkan berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Mojokerto, warga Desa Tempuran terdampak banjir sebanyak 467 rumah terendam dengan korban sebanyak 516 KK. Selain itu, banjir juga melumpuhkan aktivitas mengajar di SDN Tempuran lantaran semua ruang kelas terendam.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here