Liputanjatim.com – Wakil Ketua DPR RI, H. Cucun Ahmad Syamsurijal, memberikan apresiasi terhadap peran Pondok Pesantren Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah dalam dunia pendidikan dan dakwah Islam.
Hal ini ia sampaikan saat menghadiri Rajaban Akbar sekaligus peringatan Isra Mi`raj Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah, Sumedang, Jawa Barat, pada Minggu (2/2/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Cucun menegaskan bahwa pondok pesantren memiliki peran yang sangat penting dalam menjalankan tugas negara, khususnya dalam membentuk karakter generasi bangsa yang berakhlak dan berilmu.
Ia pun mengapresiasi Abuya Prof. Dr. (H.C.) KH. Muhammad Muhyiddin Abdul Qodir Al-Manafi, MA., selaku pengasuh pesantren yang telah memberikan kontribusi besar bagi umat.
“Tugas dan fungsi negara yang dilakukan oleh Ponpes Asy-Syifaa sangat luar biasa. Saya mengapresiasi Abuya sebagai guru para kiai yang telah menjalankan tugas negara dengan sebaik-baiknya,” ujar Cucun.
Lebih lanjut, ia mengisahkan bagaimana dirinya menyaksikan langsung perjuangan Abuya dalam membangun pesantren ini dari awal, tanpa adanya bantuan negara.
Ia menilai, pengabdian Abuya dan para ulama dalam mendidik umat merupakan bentuk nyata dari peran pesantren dalam pembangunan bangsa.
“Saya menjadi saksi hidup bagaimana Abuya mendirikan pondok ini, berdakwah keliling, dan membangun dari awal. Jasa ulama dan para kiai dalam mengambil tugas negara bukanlah sesuatu yang kecil, melainkan sangat besar,” katanya.
Sebagai wakil rakyat, Cucun juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para ulama dan kiai atas dedikasi mereka dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, baik melalui pendidikan agama maupun pembinaan moral.
“Atas nama negara, saya mengucapkan terima kasih atas jerih payah, tenaga, pikiran, dan materi yang telah dikeluarkan oleh Abuya dan para ulama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” ungkapnya.
Anggota DPR RI Fraksi PKB tersebut juga menyoroti bahwa pesantren tidak hanya berperan dalam mengajarkan ilmu agama, tetapi juga dalam membentuk kepedulian sosial di tengah masyarakat.
Santri dididik untuk berperan aktif dalam kehidupan sosial agar mereka dapat memberikan manfaat ketika kembali ke kampung halaman masing-masing.
“Pesantren bukan hanya untuk mendidik santri dalam keilmuan agama, tetapi juga mengajarkan kepedulian sosial di tengah masyarakat. Abuya mendidik kita semua untuk hadir dan peduli terhadap lingkungan sekitar agar para santri bisa memberikan manfaat ketika kembali ke kampung halaman masing-masing,” jelasnya.
Selain itu, Cucun juga mengapresiasi bagaimana Ponpes Asy-Syifaa mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, khususnya dalam pemanfaatan media sosial sebagai sarana dakwah.
“Sekarang banyak orang yang tidak memahami agama tetapi lebih dicintai masyarakat hanya karena menguasai media sosial. Tapi Ponpes Asy-Syifaa tidak ketinggalan dalam hal ini,” ujarnya.
Ia pun mengaku mengikuti perkembangan media sosial pesantren sebagai bukti bahwa lembaga pendidikan Islam ini tetap relevan dengan era digital tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman.
“Saya selalu mengikuti perkembangan media sosial Ponpes Asy-Syifaa. Ini adalah salah satu wujud bagaimana pesantren ini mampu mengimbangi kondisi zaman dengan tetap mempertahankan nilai-nilai Islam,” tutupnya.