Wagub Emil Minta Masyarakat Sadar Pengaruh Tanaman di Daerah Lereng

Liputanjatim.com – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menyebut terjadinya banjir bandang, lereng longsor disebabkan ada pemanfaatan lahan yang bukan ada tempatnya.

Pemanfatan daerah lereng yang seharusnya tertanam pohon-pohon berakar besar sebagai pengikat tanah, kini dialihfungsikan dengan tanaman musiman dan tidak mempunya daya tahan kuat.

“Hampir semua banjir bandang yang saya temukan, termasuk di Ijen Bondowoso. Semuanya pemanfaatan lahan di lereng yang seyogyanya ditanami tanaman yang memiliki kemampuan mengikat tanah dengan baik, itu justru ditanami tanaman musiman,” kata Emil seusai paripurna di DPRD Jatim, Senin (8/11/2021).

Kondisi tersebut kata Emil diperparah dengan fenomena La Nina dimana ada peningkatan intensitas curah hujan. Sehingga kerawanan akan terjadinya bencana alam makin tinggi.

Ia berharap kedepannya, ada kesadaran dari penduduk masyarakat di daerah lereng akan pentingnya tanaman dengan daya ikat tanah tinggi. Sehingga meminimalisir bencana alam terulang lagi.

“Kita pikirkan memang, bagaimana pemberdayaan masyarakat ini sebetulnya sudah dilakukan di Bondowoso. Dialihkan supaya mulai tanaman-tanaman itu diganti tanaman yang punya akar yang lebih kuat,” katanya.

Lebih lanjut, tingginya kepadatan penduduk di bawah lereng membuat masyarakat mau tidak mau merambah ke daerah lereng. Lahan lereng yang seharusnya ditanami pohon besar kini terkorbankan dengan bangunan rumah penduduk.

“Kepadatan penduduk juga membuat masayarakat merambah kesana. Itu yang tidak mudah,” ujarnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here