LIPUTAN JATIM

Universiti Kebangsaan Malaysia dan STKIP Bangkalan Jalin Kerjasama, Sepakati Sejumlah Program Kolaboratif 

Liputanjatim.com – Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Bangkalan, mengutus wakil ketua (Waka) 1 Buaddi Hasan, M.Pd dan ketua program studi (Kaprodi) pendidikan Bahasa Inggris Tera Athena, M.Pd untuk menandatangani perjanjian kerja sama dengan Universiti Kebangsaan Malaysia.

Kedua kampus sepakat untuk Bekerja sama dalam berbagai bidang seperti Program Sekolah Musim Panas ( Summer School), Pelatihan/konferensi/seminar bagi sarjana, lulusan dan peneliti UKM, Publikasi Internasional, Join Research (riset bersama), Pengembangan Keahlian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pelaksanaan Magang dan Keterikatan bagi Mahasiswa Sarjana, Lulusan dan Peneliti dan Bebe kerjasama lainnya.

Ketua STKIP PGRI Bangkalan, Fajar Hidayatullah mengungkapkan kerjasama dengan kampus luar Negeri yang dilakukan, merupakan rangkaian kegiatan dari konsorsium Pendidikan Tinggi dan Cendekiawan Nusantara. Dimana hanya dua perwakilan kampus dari Madura yang mengikuti acara tersebut yakni STKIP PGRI Bangkalan dan Universitas Wiraraja Sumenep.

“Tujuannya untuk memberi ruang bagi mahasiswa dan dosen, yang ingin memiliki kesempatan belajar di kampus luar negeri serta kolaborasi dalam bidang riset, publikasi ilmiah, penulisan buku dan pengabdian masyarakat,” ungkapnya, Senin (10/7/2023).

Menurutnya, kerjasama dengan kampus luar Negeri bukanlah kali pertama dilakukan. Sebab, ada beberapa Universitas dari sejumlah Negara yang juga menjalin kesepakatan.

“Ada juga yang bekerjasama dari sebelumnya, dari Thailand namun perlu diperbarui kerjasamanya, karena sudah non aktif. Selain itu ada Jepang dan Taiwan juga jalin kesepakatan dengan kami. Kerjasama semacam ini, juga menjadi kewajiban bagi setiap perguruan tinggi, terutama untuk akreditasi,” ujarnya.

Sementara Waka 1 STKIP PGRI Bangkalan, Buaddin Hasan berharap agar kerjasama yang dilakukan bisa menjadi angin segar, baik bagi mahasiswa ataupun dosen. Kerjasama semacam itu, menunjukkan bahwa kampusnya memiliki cita-cita tinggi dan akreditas yang besar.

“Kami menginginkan lulusan STKIP bisa bersaing dari sisi keilmuan dan kemampuan, dalam dunia pendidikan dan profesi lainnya,” singkatnya.

Terpisah Ketua Umum Konsorsium Pendidikan Tinggi dan Cendekiawan Nusantara, Prof. Dr. Supari Muslim menjelaskan pendidikan terus berubah seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (ipteks) yang akan berdampak pada peradaban umat manusia.

“Karena itu diperlukan kolaborasi secara global dalam bentuk konsorsium dari berbagai perguruan tinggi dan cendikiawan di dunia, agar terjadi sinergi dalam berbagai keunggulan yang bersifat saling komplementer, sehingga konsorsium mampu menjadi pelaku dalam proses dan produk perkembangan iptek tersebut. Karena sebagai pelaku, diharapkan konsorsium mampu mereduksi dampak negatif dari perkembangan ipteks tersebut terhadap peradaban umat manusia,” jelasnya.

Sementara terkait dengan Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi terutama di Indonesia,  bahwa kolaborasi dengan beberapa perguruan tinggi di Malaysia, adalah dalam rangka memberi kesempatan yang lebih luas kepada para mahasiswa untuk belajar di luar kampus.

”Memberi kesempatan kepada para dosen untuk kolaborasi dalam bidang riset, publikasi ilmiah, penulisan buku, pengabdian kepada masyarakat dan dalam rangka melaksanakan program lecturer and student exchange,” tutupnya.

Exit mobile version