Liputanjatim.com – Kantor DPRD dan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember siang tadi di serbu ribuan warga dari Kecamatan Silo. Mereka datang berdemo untuk menyuarakan penolakan tambang, Senin (10/12/2018).
Massa pendemo berjalan dari rumah mereka yang jaraknya sekitar 45 kilometer. Ribuan massa yang berkumpul tersebut berasal dari dua desa antara lain Desa Pace dan Desa Mulyorejo Kecamatan Silo.
Tuntutan mereka adalah menolak diberikannya izin tambang emas oleh menteri ESDM. Pendemo mengawali aksinya di gedung dewan, setelah berbincang dengan anggota dewan, ribuan warga tersebut beserta sejumlah anggota dewan berjalan kaki (long march) dari gedung dewan menuju kantor Pemkab Jember.
Mereka membawa sejumlah poster yang bertuliskan berbagai kritikan dan penolakan terhadap perizinan tambang emas di daerah mereka. Tulisa dalam poster tersebut antara lain “Tolak Tambang Harga Mati”, “Desa Pace adalah Desa pertanian bukan desa pertambangan” dan masih banyak lagi tulisan yang bernada penolakan.
“Warga Silo menolak tambang. Tolak tambang harga mati,” teriak warga dalam aksinya. Perwakilan warga Silo akhirnya dapat bertemu dan berdialog langsung dengan Bupati Jember Faida dan Wakil Bupati Jember Abdul Muqit Arief.[ig]