Liputanjatim.com – Usai kejadian 4 siswa SMPN 7 Mojokerto tewas terseret dan tenggelam di Pantai Drini, pihak sekolah meminta damai. Namun, permintaan itu ditolak oleh pihak keluarga korban.
Yosef, Ayah Almarhum salah satu korban (MY) Mengaku kecewa terhadap pihak sekolah, karena tidak ada penjelasan terkait peristiwa yang menimpa anaknya.
Yosef mengaku tidak diberi informasi jelas mengenai kronologi kejadian di Pantai Drini.
Kekecewaan itu bertambah disaat wali kelas anaknya datang dan menyodorkan surat damai.
“Saya tiba-tiba disodori surat, disuruh membaca dan menandatangani secepatnya. Akhirnya kami robek karena emosi,” ujar Yosef pada Kamis (30/1/2025).
Lebih lanjut, Yosef menjelaskan bahwa surat tersebut perupakan pernyataan agar pihak keluarga mengikhlaskan kepergian korban dan tidak membawa insiden ini ke jalur hukum.
“Ini sangat tidak sopan, apalagi suasana masih duka. Anak saya baru dimakamkan” lanjut Yosef.
Merespon hal itu, Pejabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Mohammad Ali Kuncoro, menyebut ada kesalahpahaman antar kedua pihak.
“Saya pikir ada missed komunikasi. Surat yang dimaksud surat administrasi menjadi kelengkapan pemberkasan. Saat kejadian laka laut, otomatis pihak Gunungkidul harus merespon cepat dan harus memberi laporan kepada atasannya” ungkap Ali Kuncoro.
Kejadian ini juga menjadi viral setelah video amatir saat orang tua MY marah dan merasa kecewa pada pihak sekolah.
Video tersebut mendapat respon banyak dari netizen, banyak yang menyayangkan pihak sekolah kurang menjalin komunikasi yang baik pada keluargaa korban.