LIPUTAN JATIM

Tingginya Harga Cabai di Musim Kemarau jadi Atensi Politisi PKB Jatim

Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur Ahmad Athoillah

Liputanjatim.com – Fenomena El Nino menjadi menjadikan musim kemarau ekstrim yang berakibat kepada kenaikan harga beberapa bahan pokok sangat signifikan. Salah satunya harga komoditas cabai konsumsi mengalami lonjakan harga yang begitu tinggi.

Menurut data Badan Pangan Nasional, harga cabai pada perdagangan, per Rabu pagi mengalami kenaikan harga yang tajam hingga melonjak di atas harga eceran tertinggi (HET).

Seperti cabai rawit merah yang dibanderol tinggi di kisaran Rp 56.100 per Kg. Sementara cabai rawit hijau melonjak tajam di harga Rp 45.100 per kg. Diikuti kenaikan harga pada komoditas cabai merah besar yang saat ini dijual dengan harga lebih mahal dari pekan lalu, yakni Rp 44.250 per kg. Kemudian harga cabai merah keriting ikut naik jadi Rp 45.350 per kg.

Anggota Komisi B DPRD Jatim, Ahmad Athoillah selaku Anggota DPRD Jawa Timur mengatakan pemerintah melalui Kementrian Pertanian harusnya sudah mempunyai prediksi dengan melihat cuasa panas yang lebih dari musim kemarau biasanya.

Pria yang akrab disapa Gus Atho’ ini menuturkan jika melihat cuaca panas beberapa bulan ini, Kementrian Pertanian seharusnya mengambil langkah strategis dengan mengkoordinasikan kepada Pemerintah Daerah untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Seperti lonjakan harga cabai misalnya.

“Lonjakan harga seperti ini sudah sering terjadi setiap tahunnya. Dan Pemerintah harusnya sudah punya evaluasi untuk menanganinya setiap tahun,” kata Gus Atho’ saat dikonfirmasi, Selasa 31 Oktober 2023.

Politisi PKB ini pun memberikan pendapatnya, bahwa masalah yang dihadapi masyarakat tentang kenaikan bahan pokok tersebut seharusnya mendapat perhatian lebih serius dari pemerintah pusat. “Kalau kenaikan harga ini mensejahterakan Petani masih akan ada keseimbangan daya beli masyarakat di pedesaan,” tuturnya.

“Kalau memang faktor utama kenaikan harga cabai ini karena cuaca, pemerintah daerah dalam hal ini sebagai ujung tombak ke masyarakat harus segera mensosialisasikan Program KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) atau menanam cabai di sekitar pekarangan,” lanjut Gus Atho’

Pengasuh Ponpes Mamba’ul Maarif Denanyar Jombang tersebut menginformasikan, KRPL dibangun dalam satu kawasan dengan prinsip pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan. “Digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan peningkatan pendapatan, yang pada akhirnya kesejahteraan masyarakat meningkat,” jelasnya.

Kolektor action figure Superman ini berharap pemerintah pusat harus punya solusi untuk mengevaluasi lonjakan harga seperti komuditas seperti cabai ini, agar tahun depan bisa ditekan seminimal mungkin. “Kalau ada yang memainkan harga, atau ada mafia yang sengaja memanfaatkan ini, maka kita sebagai legislatif yang menyalurkan aspirasi masyarakat mendorong pemerintah memberikan tindakan tegas,” pungkasnya.

Exit mobile version