Liputanjatim.com – Sejumlah petani di Kabupaten Kediri kembali di sibukkan dengan munculnya hama wereng. Pasalnya, hama wereng diketahui kembali menyerang secara diam-diam di sektor pertanian. Sedikitnya ada 20 hektar tanaman padi di Desa Wonocatur, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri yang sudah terserang hama wereng ini.
Ketua Kelompok Tani Desa Wonocatur, Eko Fauzi, menjelaskan bahwa serangan hama wereng di desanya kali ini sudah merambah sekitar 20 hektar dari sekitar 50 hektar yang ada.
Menurutnya, bila dilihat secara kasat mata, serangan hama wereng ini memang tidak terlihat. Tapi begitu diamati bagian bawah batang padi, barulah terlihat adanya hama wereng tersebut.
“Bila tidak segera ditangani, bisa saja petani akan gagal panen seperti tahun 2017 lalu. Begitu melihat ada serangan hama wereng, kami langsung melaporkan ke PPL. Dan Alhamdulillah dapat respon baik, petugas langsung mengirim pestisida dan dilakukan penyemprotan secara massal,” jelasnya, Selasa (17/3).
Sementara itu, Petugas Penyuluh Pertanian Kecamatan Ngasem, Yayuk Anisa, S.P., M.Agr, menjelaskan bahwa, hama wereng ini cara makannya adalah menghisap cairan di batang padi. Bila dibiarkan dan dalam 1 minggu, padi akan seperti terbakar dan akhirnya mati dn tisak bisa di panen.
“Maka dari itu, lanjut yayuk begitu ada laporan dari petani, kami langsung melakukan tindakan dengan mengirimkan pestisida dan melakukan penyemprotan secara massal,” kata Yayuk di sela aksi penyemprotan massal.
Selain itu Yayuk juga memaparkan, banyak faktor yang menyebabkan terjadinya serangan hama wereng di lahan pertanian, seperti di areal Lahan padi Desa Wonocatur, Kecamatan Ngasem ini.
“Serangan awal hama wereng ini sulit untuk diketahui petani harus benar benar teliti. Sebab, hama wereng ini menyerang batang tanaman padi bagian bawah. Sehingga petani harus teliti melihatnya,” terang Yayuk.
Selain itu, hal yang sama juga diketahui terjadi di tetangga desa tapi beda kecamatan, yaitu di Desa Sambiresik dan Turus, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri.[Nw]