Liputanjatim.com – Pemkab Sidoarjo mulai menyalurkan Bansos sebesar Rp. 4,6 Milyar kepada sejumlah kelompok masyarakat terdampak kenaikan BBM. Bansos yang dianggarkan melalui belanja wajib perlindungan sosial sebesar 2% dari Dana Transfer Umum (DTU) tersebut diharapkan dapat meringankan biaya hidup masyarakat kecil.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mengatakan saat ini seluruh belahan dunia tengah mengalami inflasi dan resesi. Fenomena tersebut juga sedang menerpa kehidupan ekonomi di Indonesia.
Dikatakannya inflasi di Jawa Timur menyentuh angka 4 sampai 5 persen. Angka tersebut masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan wilayah Sumatera yang angkanya terus merangkak naik antara 7 sampai 8 persen.
“Banyak badai yang akan kita lalui, kalau tahun ini ada inflasi, tahun depan ada resesi. Diprediksi angkanya akan terus merangkak naik dan itu cukup menakutkan,” ungkap Bupati Muhdlor ketika melakukan Penyerahan Simbolis Bansos di Pendopo Delta Wibawa, Senin (10/10/2022).
Untuk itu, Bupati yang akrab disapa Gus Muhdlor itu berharap seluruh elemen masyarakat di Sidoarjo dapat kompak dalam menghadapi ancaman tersebut. Kekompokan masyarakat menurutnya dapat diwujudkan dengan mensukseskan penyaluran Bansos tersebut. ia berharap penyaluran Bansos dapat berjalan transparan dan tepat sasaran.
“Kami ingin mengajak semua camat, semua kepala dinas untuk transparan kalau yang menerima benar-benar orang yang layak mendapatkannya,” tegas Gus Muhdlor.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sidoarjo menyerahkan Bansos secara simbolis kepada perwakilan kelompok masyarakat penerima manfaat yang terdiri dari Pengemudi Ojol, Angkutan Desa, Bentor, Nelayan hingga pelaku UMKM berbasis online.
Sebanyak 2.244 driver Ojol menerima Bansos berupa Top-Up E-Wallet sebesar Rp. 450 ribu. Sementara 61 Pengemudi Angkutan Desa, 862 pengemudi Bentor serta 178 orang nelayan menerima voucher BBM sebesar Rp. 450 ribu. Sedangkan 930 pelaku UMKM berbasis online mendapat voucher pulsa kuota internet sebesar Rp. 300 ribu.
Jumlah nominal tersebut merupakan akumulasi bantuan selama tiga bulan mulai Oktober hingga Desember 2022. Sedangkan penerimaan Bantuan tersebut dapat diberikan setiap satu bulan sekali.
Tak hanya itu, Pemkab Sidoarjo juga memberikan bantuan non tunai seperti pemberian BPNT kepada 2.206 orang, pembagian pestisida bagi Gapoktan sebanyak 3 ribu Kg, bantuan bibit cabe untuk seluruh Kecamatan di Sidoarjo, hingga membagikan 7.500 paket sembako.