Liputanjatim.com – Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Provinsi Jawa Timur Ke-XIII sekaligus PEPARPEDA (Pekan Olahraga Paralimpik Pelajar Daerah) ke-I yang dihelat di Kabupaten Sidoarjo telah resmi dibuka oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Selasa (08/11/2022).
Ajang POPDA Ke-XIII edisi kali ini akan mempertandingkan 15 Cabang Olahraga (Cabor) yang diikuti oleh 2.516 pelajar dari 38 kabupaten/kota se-Jatim.
Sementara Ajang PEPARPEDA akan mempertandingkan 4 Cabor, yaitu atletik, renang, tenis meja, serta bulutangkis. Sebanyak 243 pelajar disabilitas akan bertanding dalam ajang yang pertama kali dihelat ini.
Bertindak sebagai Tuan rumah, Kabupaten Sidoarjo yang berkekuatan 178 atlet menargetkan Juara umum. Hal itu disampaikan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor di sela-sela pembukaan POPDA Ke-XIII dan PEPARPEDA Ke-I.
“Kami berharap Kabupaten Sidoarjo dapat menjadi juara umum pada kompetisi olahraga kali ini” ungkap Bupati Muhdlor.
Dalam menjalankan misi tersebut, dirinya berpesan kepada seluruh kontingen agar dapat menjaga nama baik Sidoarjo dengan meraih juara umum secara sportif.
“Sidoarjo akan menjadi tuan rumah yang baik dengan menjunjung tinggi sportifitas dan menjaga persaudaraan” imbuhnya.
Tekad Kabupaten Sidoarjo untuk menjadi Juara umum di rumah sendiri tampaknya akan mendapat rintangan dari kontingen lain. Pasalnya, Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik juga memasang target yang sama.
Kontingen Kota Surabaya datang dengan rombongan besar membawa sebanyak 248 atlet. Mereka siap bertarung di seluruh Cabor untuk mempertahan gelar Juara umum.
Beberapa Cabor andalan seperti atletik, selam, wushu, sepatu roda, gulat, panahan dan bridge, siap dimenangkan untuk meraup medali emas. Mereka menargetkan minimal meraih 100 medali dari 262 medali emas yang diperebutkan.
Tak mau kalah dengan dua tetangganya, Kabupaten Gresik juga bertekad meraih gelar Juara umum. Mereka membawa sebanyak 72 atlet untuk bertanding di 14 Cabor.
Mereka cukup percaya diri dalam mengarungi ajang POPDA kali ini. Sebab, status mereka sebagai Runner-Up pada gelaran sebelumnya dianggap memberi dampak positif kepada seluruh kontingen.
Dengan modal itu, mereka tidak akan gentar meski jumlah kontingen lebih sedikit daripada kontingen dua pesaingnya. Mereka akan berjuang keras untuk menggondol pulang gelar Juara umum yang gagal diraih pada edisi sebelumnya.
