LIPUTAN JATIM

Tanpa Libatkan NU, PAN Bisa Menang di Pilgub Jatim

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno

Surabaya, Liputanjatim.com – Menurut Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno, dari pengalaman selama ini tidak ada satu pun Gubernur Jatim yang merupakan tokoh NU. Oleh sebab itu, Ia tak perlu mengusung tokoh yang berasal dari kalangan Nahdlatul Ulama untuk memenangkan pemilihan Gubernur Jawa Timur.

“Secara historis tidak ada figur NU yang menjadi gubernur di Jatim, apakah kali ini akan pecah telor akan kita coba lihat. Tapi kalau kita gunakan rekam jejak Pilgub di Jatim begitulah kenyataannya,” kata Eddy di Jakarta, Jumat (24/11/2017).

PAN akan membuat poros baru dalam Pilgub Jatim 2018. Poros baru ini nantinya melawan dua tokoh NU yang sudah lebih dulu mencalonkan diri, yakni Syaifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa.

Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul yang berpasangan dengan Azwar Anas saat ini diusung oleh PKB dan PDI-P. Sementara Khofifah berpasangan dengan Emil Dardak diusung Partai Demokrat dan Partai Golkar.

Eddy mengatakan, PAN bisa menggandeng partai yang belum menentukan pilihan seperti Gerindra dan PKS untuk membentuk poros baru.

“Jadi bagi kami untuk membuat poros tengah yang tidak merepresentasikan kader NU kemungkinan untuk bertarung dan menang pertarungan relatif tinggi,” ucap Eddy.

Eddy juga menjelaskan bahwa, PAN saat ini sedang mempertimbangkan tiga nama dari internal partai untuk diusung dalam Pilgub Jatim. Mereka adalah Bupati Brojonegoro Suyoto, Bupati Lamongan dua periode Masfuk, dan anggota DPR RI yang juga penyanyi, Anang Hermansyah.

Siapa yang dipilih, akan sangat tergantung dengan komunikasi yang dibangun dengan Gerindra dan PKS.

“Nanti akan dikaji dan hasil kajian kita pertimbangkan masing masing di DPP,” ucap Eddy.[ib]

Exit mobile version