LIPUTAN JATIM

Tangis Bahagia Keluarga Alif Imron: Dapat Bantuan Bedah Rumah dari PKB Surabaya

Liputanjatim.com – Rasa syukur tergambar dari tangis bahagia keluarga Alif Imron dan Rifai. Warga Surabaya yang tinggal di Kutisari Utara Gang 1 No 15a dan 16 itu mendapatkan bantuan program bedah rumah tidak layak huni dari Pemerintah Kota Surabaya yang diinisiasi oleh DPC PKB Surabaya.

Kedua keluarga tersebut memang sudah lama tinggal di rumah tanpa alas lantai. Tak cukup banyak uang untuk sekedar renovasi rumah kecil milik mereka. Hasil kerja sehari-haripun hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehar-hari. Namun tinggal di rumah tanpa alas tersebut akhirnya dapat ia akhiri setelah mendapat kepastian realisasi bantuan bedah rumah.

“Saya sangat maturnuwun sanget dengan adanya program bedah rumah ini atas usulan PKB dan Pemkot. Khusunya Bapak Musyafak Rouf,” ujar Alif usai tasyakuran rumahnya telah direnovasi.

Alif bercerita bahwa awal mula dirinya telah melalui proses pendataan untuk warga mendapatkan bantuan yang dikawal langsung oleh legislator PKB di DPRD Kota Surabaya. Sempat pesimis, namun dirinya yakin PKB bisa merealisasi renovasi rumahnya karena dimonitoring langsung oleh Ketua DPC PKB Musyafak. “Dan alhamdulillah realisasi,” katanya.

Sementara itu, Musyafak mengaku bahwa ia memerintahkan kader-kadernya di DPRD untuk melakukan kerja-kerja koordinatif dengan Pemerintah Kota Surabaya dalam upaya realisasi berbagai program bantuan langsung kepada warga. Sebab jika tidak ada koordinasi, program bantuan akan sulit teralisasi.

“Kami telah lakukan pendataan dan menampung beberapa usulan terkait yang membutuhkan. Alhamdulillah, sudah kami ajukan ke Pemkot dan terealisasi,” ungkap Calon Anggota DPRD Jawa Timur itu.

Mantan Ketua DPRD Surabaya tersebut menuturkan bahwa dirinya melihat masih ada beberapa rumah di area metropolitan yang membutuhkan bantuan renovasi. Sebab itu, program bedah rumah menjadi program yang harus terus digalakkan untuk memberikan hunian yang nyaman bagi warga Surabaya.

Pihaknya bersama dengan kadernya di legislatif akan terus mengawal berbagai program yang memang pro terhadap rakyat kecil, salah satunya program bedah rumah tidak layak huni. Seperti yang telah diketahui bersama, Pemkot Surabaya telah menganggarkan Rp 140 M di postur APBD 2023 untuk bedah rumah.

“Saya lihat dari APBD masih ada porsi kurang lebih 2 ribuan. Nah, ini yang kami minta porsinya untuk disebarkan juga ke beberapa wilayah yang memang amat sangat membutuhkan program bedah rumah” sambungnya. 

Exit mobile version