LIPUTAN JATIM

Tanah Longsor Terjang Perbukitan Piket Nol, Jalur Lumajang-Malang Lumpuh Total

tanah longsor Terjang Perbukitan Piket Nol

Liputanjatim.com – Tanah longsor kembali melanda jalur perbukitan Piket Nol di kilometer 55.300, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jumat (3/1) pagi. Tebing setinggi 30 meter runtuh, menimbun badan jalan dengan material berupa tanah liat, lumpur, dan batu. Ketebalan timbunan mencapai dua meter, sehingga jalur utama Lumajang-Malang tak bisa dilalui kendaraan.

“Longsornya tadi sekitar jam 4 pagi. Penyebabnya akibat hujan lebat sejak kemarin sore hingga malam,” ujar Anton, salah satu warga setempat, Jumat (3/1). Longsor ini merupakan kejadian yang berulang di jalur tersebut, terutama saat intensitas hujan tinggi.

Meski material longsor menutupi jalan sepenuhnya, beruntung tidak ada korban jiwa. Warga dan relawan telah memperingatkan pengguna jalan untuk berhenti sementara sebelum longsor terjadi. Namun, dampaknya membuat arus lalu lintas lumpuh total.

“Dampaknya ya ini, jalur Lumajang-Malang macet total. Tapi motor banyak yang memaksa lewat, terutama pelajar yang hendak ke sekolah,” ungkap Anton.

Kendaraan roda empat dan lebih terpaksa berhenti di lokasi, menunggu proses evakuasi material. Beberapa pengguna jalan mengaku memilih bertahan karena jalur alternatif Curah Kobokan juga rusak akibat banjir semalam. “Saya nunggu sejak subuh tadi, sudah 3 jam. Kalau putar balik lebih jauh dan jalur Curah Kobokan juga rusak karena semalam banjir. Ya terpaksa nunggu alat berat datang,” kata Eni, pengguna jalan asal Malang.

Jalur perbukitan Piket Nol dikenal sebagai kawasan rawan longsor, terutama saat hujan deras. Selain tanah longsor, pohon tumbang juga sering terjadi, menambah risiko bagi pengguna jalan.

Petugas telah menghimbau agar pengguna jalan selalu waspada saat melintasi jalur ini. Khususnya bagi pengendara dari arah Lumajang menuju Malang atau sebaliknya, disarankan menghindari perjalanan saat cuaca buruk untuk mencegah potensi kecelakaan.

Saat ini, upaya pembersihan material longsor tengah dilakukan menggunakan alat berat. Namun, belum dipastikan kapan jalur tersebut dapat kembali normal. Kondisi ini menambah beban para pengguna jalan yang terpaksa menunggu dalam waktu lama di tengah situasi sulit.

Exit mobile version