Swing Voters, AMIN Potensial untuk Raup Suara Mengambang

Liputanjatim.com – Swing voters pada gelaran pesta demokrasi kerap menentukan hasil akhir. Makanya swing voters atau istilah untuk para pemilih rasional sesekali berubah dalam menentukan pilihan. Mereka cenderung berpihak kepada calon yang sesuai dengan ide atau gagasan tertentu.

Dinamika swing voters ini tentunya menjadi fenomena setiap kali pemilu, tentunya bergantung kepada kondisi yang terjadi di tengah masyarakat. Pada gelaran Pemilu 2024 nanti, pasangan calon (paslon) yang mampu mengoptimalkan swing voters bisa memegang kunci untuk mendulang banyak suara.

Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam menuturkan, statistik swing voters selalu berubah-ubah, namun setelah diidentifikasi angkanya berada di 11 sampai 15 persen hingga tibanya jadwal pemilihan. “Biasanya dalam pemilu di Indonesia kisarannya antara 11-15% hingga h-3 pelaksanaan pemilu,” kata Surokim, Selasa (25/12/2023).

Secara teori, lanjutnya, persentase swing voters cenderung menurun seiring mendekatnya jadwal pencoblosan. Sebab, segmen tersebut sudah mempunyai referensi siapa calon nantinya yang akan dipilih. “Secara teori kian mendekati pelaksanaan pemilu, angka itu seharusnya kian menurun. Karena pemilih biasanya kan menunggu dan seharusnya sudah punya preferensi terkait kandidat yang ia ragu sebelumnya menjadi yakin,” jelasnya.

Hal yang bisa dilakukan seorang kandidat, katanya, yakni mengkampanyekan program-program menarik yang strategis dan menjawab problem mendasar, program yang pro terhadap penyelesaian masalah utama masyarakat. Sebab, swing voters dikatakannya selalu mengidealkan terobosan dari masalah mendasar tentunya dengan penangganan yang lebih progresif.

“Seperti ketersediaan lapangan pekerjaan dan lapangan usaha, akses pendidikan berkualitas dan murah, pelayanan kesehatan yang layak dan terjangkau. Sembako, listrik, BBM, perbaikan jalan, bantuan kerja pertanian, kenaikan upah, penangganan stunting dan kemiskinan dan lain-lain,” kata Surokim.

Untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang, ketiga paslon, Anies Baswedan-Gus Muhaimin Iskandar (Paslon 1), Probowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Paslon 2) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Paslon 3) harus memaksimalkan peluang ketertarikan swing voters. Apalagi teruntuk paslon 1 yang sedari awal sudah mengusung perubahan dan perbaikan, seharunya dapat meraup suara ngambang ini lebih banyak. Hal yang sama juga bisa dilakukan paslon 3 yang akhirnya juga memilih tema perubahan.

“Seharusnya bisa meraup banyak, karena ia mengusung tema perubahan,” ujarnya.

Juru Bicara Tim Pemenangan Capres Anies Baswedan dan Cawapres Gus Muhaimin Iskandar atau AMIN di Jawa Timur, Fauzan Fuadi menuturkan, pihaknya memahami peran swing voters memiliki potensi besar untuk menjadi penentu hasil suatu pemilihan dengan mempengaruhi pergeseran dukungan politik dari satu pihak ke pihak lain.

“Saat ini pasangan AMIN terus menyerap aspirasi dari bawah. Sekaligus memunculkan berbagai perubahan dari berbagai dinamika yang terjadi di masyarakat,” jelasnya.

Ia melanjutkan, pentingnya pendekatan yang inklusif dan kebijakan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat menjadi kunci strategis bagi AMIN untuk bisa terus hadir di masyarakat. “Pemahaman mendalam terhadap dinamika politik lokal dan kebijakan yang dapat merespons perubahan tuntutan masyarakat menjadi faktor utama untuk bisa menjawab kebutuhan masyarakat,” katanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here