Survei Terbaru: Loyalitas Pemilih PKB Tertinggi Dibandingkan PDI Perjuangan dan PKS

Liputanjatim.com  – Litbang Kompas kembali merilis hasil survei partai politik Indonesia di akhir bulan Oktober 2022 ini. Dari hasil survei yang dilakukan pada 24 September – 7 Oktober, menunjukkan bahwa loyalitas pemilih PKB mencapai angka 82,1 persen. Angka tersebut tertinggi dibandingkan dengan loyalitas pemilih yang dimiliki partai lain, misalnya PDI Perjuangkan, loyalitas pemilihnya berada diangka 65,3 persen, PKS 65,2 persen, Golkar di 56,6 persen.

Tingginya loyalitas pemilih, membuat PKB Jawa Timur optimis mampu memenangkan kontestasi pemilu 2024 mendatang. Sekretaris DPW PKB Jawa Timur, Anik Maslachah menuturkan bahkwa kerja keras kader dalam meraih kepercayaan masyarakat mulai membuhakan hasil. Dimana partai menugaskan para kader untuk merealisasikan janji-janji politiknya saat kampanye. Terlebih lagi, pada kader untuk menjalakan politik kehadiran dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang ada di tengah masyarakat.

Tidak hanya itu, hasil yang cukup memuaskan bagi PKB dari hasil survei tersebut adalah volatilitas atau pergeseran pemilih PKB sangat rendah, jika dibandingkan dengan partai lain. Volatilitas pemilih PKB berada diangka  17,9 persen. Sedangkan partai lain berada diangka lebih dari 30 pesen bahkan mencapai angka 60 persen.

Loyalitas pemilih PKB teruji dari hasil survei. Andaikan PKB tidak mengusung capres yang dikehendaki pemilih PKB, loyalitasnya masih 54,5%. Masih tertinggi dari partai yg lain. Bila mengusung capresnya sendiri hasilnya lebih tinggi lagi 82,1 %

Anik menyampaikan bahwa politik kehadiran PKB mulai dirasakan oleh masyarakat, karena itu partainya dalam mengusung Gus Muhaimin maju sebagai capres dengan tagline “MABES RAKYAT” maju bersama rakyat.

“Kita Optimis bisa menang pileg dan pilpres 2024 dengan kerja – kerja nyata untuk masyarakat, hadir dalam menyelesaikan persoalan masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, dikutip dari kompas.com, Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu menjelaskan, loyalitas pemilih dipengaruhi oleh hubungan yang timbal balik. Keputusan memberi dukungan tidak akan tercapai jika pemilih tak loyal pada partai politiknya

“Hal yang sama juga terjadi, pemilih tidak akan memberikan pilihannya jika mereka menilai partai politik tidak loyal, serta tidak konsisten terhadap janji, dan harapan yang diberikan,” ujarnya.

Untuk diketahui, jajak pendapat dilakukan dengan metode wawancara pada 1.200 responden di 34 provinsi. Para responden dipilih secara acak melalui metode sistematis bertingkat. Metode ini memiliki tingkat kepercayaan publik mencapai 95 persen dan margin of error kurang lebih 2,8 persen.

1 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here