Liputanjatim.com – Manajemen Madura United FC mengambil langkah empatik dengan menurunkan harga tiket pertandingan kandang, sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi ekonomi masyarakat yang belum stabil.
Keputusan ini ditegaskan bukan semata strategi promosi, melainkan wujud nyata kepedulian klub terhadap suporter setia mereka, khususnya Madura Bersatu.
“Jadi intinya kami menurunkan harga tiket itu bukan berarti merusak harga tiket, tetapi karena kami peduli dengan perekonomian yang saat ini tidak stabil,” ujar Media Officer Madura United, Ferdiansyah Alifurrahman, Selasa (15/4/2025).
Langkah ini juga diiringi dengan program diskon tiket yang diperkenalkan saat tim berjuluk Laskar Sape Kerrab menjalani laga kandang. Pihak manajemen merasa tak pantas untuk tetap mempertahankan harga tiket tinggi di tengah situasi ekonomi yang sulit.
“Jadi kami rasa seperti egois jika tetap menaruh harga yang masih tinggi, karena sejatinya tim juga sangat butuh dukungan dari suporter Madura Bersatu yang ingin nonton langsung ke stadion,” tegas Ferdiansyah.
Salah satu bentuk nyata dari kebijakan tersebut adalah skema “building ticket”, yang sebelumnya juga diterapkan dalam rangka merayakan Anniversary Madura United.
Dalam skema ini, suporter cukup membeli satu tiket seharga Rp100 ribu dan akan mendapatkan akses untuk menyaksikan tiga pertandingan kandang secara langsung. Itu berarti, satu pertandingan hanya dikenai biaya sekitar Rp30 ribu.
Sementara untuk tiket VIP, manajemen mematok harga Rp200 ribu untuk tiga laga, yang juga dianggap sebagai salah satu harga tiket termurah di Indonesia untuk kelas tersebut.
Ferdiansyah berharap, kebijakan ini dapat menjadi daya tarik lebih bagi penikmat sepak bola di Madura dan memantik semangat suporter untuk hadir langsung mendukung perjuangan tim di stadion.
“Dengan menurunkan harga tiket, kami harapkan dapat menjadi daya tarik bagi penikmat sepakbola di Madura, khususnya suporter Madura Bersatu, untuk selalu memberikan dukungan bagi tim yang tengah berjuang,” tutupnya.