Jakarta, liputanjatim.com — Ibukota memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat seitarnya untuk berbndong-bondong datang dan mengadu nasib menjadi lebih baik, hal tersebut juga terjadi di kota besar lainnya seperti Bandung, Semarang dan tidak luput juga Surabaya. Masyarakat yang akhirnya memutuskan untuk berpindah domisili ke daerah perkotaan sudah sepatutnya memiliki bekal materi maupun akademis sehingga dapat memiliki penghidupan yang diimpikan lebih maju tersebut. Jika tidak ditopang dengan modal yang mantap akan menimbulkan berbagai polemik yang serius jika tidak segera ditangani. Laju perpindahan penduduk ke perkotaan dan pembangunan kota yang meroket akan membawa dampak tersendiri bagi lingkungan hidup di dalam maupun di sekitar kota. Kegiatan aktivitas ekonomi, sosial, budaya dan jumlah penduduk membawa perubahan yang tidak kecil dalam keseimbangan lingkungan hidup di kota.
Aktivitas pekerjaan maupun jual beli perkotaan dan pertumbuhan penduduk tersebut akan menyebabkan lahan hijau menjadi semakin berkurang kuantitasnya karena dipergunakan untuk gedung perkantoran maupun tempat tinggal, areal taman akan tidak menjadi minimal 30% seperti sudah seharusnya dalam peraturan Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan tak luput juga pengalihan fungsi lahan menjadi jalan raya maupun tol. Hal ini secara cepat ataupun lambat akan mengganggu keseimbangan lingkungan mulai dari merosotnya daya absorbsi yakni penyerapan air tanah yang kemudian akan menimbulkan banjir apabila musim hujan tiba, sampai masalah sampah yang berserakan dengan segala akibatnya maupun penyakit kulit yang akan menimbukan kerugian kepada manusia itu sendiri.
Demikian pula dengan kemajuan industri dan teknologi yang sangat berpotensi untuk mencemari lingkungan dengan asap kendaraan bermotor, cerobong pabrik, limbah buangan pabrik dan segala buangan produk obat-obatan anti hama pestisida yang tidak ramah lingkungan. Sampah plastik juga menjadi penyebab permasalahan bagi lingkungan hidup karena tidak mudah hancur lebur dengan tanah seperti sampah oragnik yakni daun atau sampah lainnya yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Ekternalitas negatif dari pembangunan kota dan perkembangan teknologi ini adalah timbulnya pencemaran lingkungan yang berupa pencemaran udara yang menyesakan dada dan pernapasan, pencemaran air sehingga sulit untuk digunakan mandi cuci kakus pencemaran tanah, serta kebisingan suara yang menganggu pendengaran.
Bahaya yang mengancam oleh pencemaran lingkungan pastinya akan sangat merugikan manusia, terutama bagi yang tinggal di kota. Penduduk kota besar di Indonesia sudah tidak asing dan mejadi pasien dari penyakit menular seperti thypus, sesak nafas dan lain-lain. Udara di kota menjadi panas dan berdebu sangat benar-benar tidak sehat untuk dihirup setiap harinya. Air minum maupun mandi akan tercemar oleh berbagai macam bakteri dan zat kimia yang merugikan kesehatan seperti bisa menyebabkan sakit kulit,sakit perut jika dikonsumsi secara kontinu.
Sudah saatnya kini pemerintah pusat, daerah, pihak swasta , maupun masyarakat setempat memikirkan tindakan strategis dan nyata bagaimana menghadapi permasalahan lingkungan di perkotaan yang semakin hari semakin serius dan akan memberi dampak yang berbahaya. Sekiranya inilah yang dapat menjadi pilihan alternatif bagi masyarakat agar mendapatkan kualitas lingkungan yang lebih baik dan ramah yakni, persyaratan pembuatan pabrik harus lebih detail dan ramah lingkungan dalam operasionalisasinya, memantau pembuangan limbah dengan seksama dan sesuai dengan AMDAL, pengaturan irigasi maupun air tanah yang bijak, penempatan lokasi industri yang tepat guna, jika terdapat pelanggaran terhadap pengelolaan lingkungan berserta sumber dayanya harus segera berkoordinasi dengan penegak hukum sehingga penegakan hukum dapat dicapai tanpa memandang bulu.
Dengan kesadaran dari seluruh pihak bahwa lingkungan adalah tempat kita sebagai makhluk hidup bernaung, maka diharapkan dan dapat tercapat tingkat kesejateraan, kesehatan maupun kulitas lingkungan yang jauh lebih baik dan tidak kumuh maupun membahayakan diri sendiri maupun orang lain. (Ass)