LIPUTAN JATIM

Sudah Mulai Rasakan Kenaikan BBM, Emak-Emak Mengeluh Sembako Mahal

Berita Jatim

Foto Istimewa

Liputanjatim.com – Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Nur Fitriana berharap pemerintah dapat tetap menstabilkah harga bahan pokok sembakok. Hal tersebut, ia katakan setelah menjaring aspirasi di kalangan emak-emak Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Minggu 17 Oktober 2022.

“Meski kenaikan tidak langsung singnifikan, namun lambat laun harganya sudah mulai kerasa,” kata Ning Fit sapaan akrabnya.

Ning Fit mencontohkan, seperti harga beras yang saat ini mencapai ke angka Rp. 12.325 naik hampir 5 persen ketimbang pada bulan Juli seharga Rp 11.750. Harga telur yang semula Rp 23 ribu per kilogram (kg), sekarang menjadi Rp 26 ribu/kg. 

Kendati ada pasar murah oleh pemerintah, ia nilai, tidak dapat membendung kenaikan haraga bahan pokok. Kenaikan harga tersebut, karena naikknya harga BBM kapan lalu, serta konflik global yang saat ini masih terus terjadi. “Kata pengamat lebih parah ketimbang perang dunia kedua,” katanya.

Oleh karenanya, ia berharap pemerintah dapat merumuskan anggaran yang berpihak kepada petani nelayan dan pelaku wirausaha lokal yang berkelanjutan, berteknologi dan memberi modal usaha. 

“Tujuannya untuk ketahanan pangan dan juga bisa menstabilkan harga-harga sembako dan kebutuhan dasar masyarakatnya,” ujarnya.

Lebih dari itu, untuk masyarakat sendiri, lanjut politisi PKB ini, harus juga berlaku mandiri. Di Kabupaten Sumenep, saat ini harus mulai melakukan antisipasi kenaikan harga bahan pokok. Seperti menanam cabai dan sayur mayur di dataran pekarangan rumah.

“Ini juga akan irit kan, yang biasanya harus beli, kini cuma tinggal metik saja. Saya berharap masyarakat tidak hanya mengandalkan peran pemerintah, tapi juga berperilaku mandiri,” katanya.

Exit mobile version