Stunting Masih Tinggi Jelang Akhir Jabatan Khofifah-Emil

Liputanjatim.com – Tingginya angka stunting dan kemiskinan di Jawa Timur masih menjadi problem, yang tak kunjung terselesaikan, padahal sisa masa jabatan kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak sebagai wakilnya tinggal menghitung bulan.

Anggota Komisi E DPRD Jatim, Kodrat Sunyoto mengatakan bahwa stunting di Jatim masih cukup besar jika dibandingkan dengan target nasional sebesar 14 persen di tahun 2024. Hal tersebut menurutnya harus didorong kinerja pemprov dalam penurunan angka stunting tersebut.

“Angka stunting kita masih di kisaran 19 persen. Padahal target Presiden harus turun maksimal mencapai 14 persen. Sehinga kita masih ada kelebihan 5 persen. Ini harus didorong agar persoalan ini bisa menjadi priorotas,” kata Kodrat saat hearing pembahasan PAPBD Jatim 2023, bersama Kepala Bappeda Pemprov Jatim, M. Yasin di Kantor Bakorwil Pemprov Jatim Malang, Rabu 13 September 2023.

Selain stunting yang harus diperhatikan, kemiskinan ekstrem tak kalah pentingnya untum diturunkan. “Ini juga perlu konsentrasi penuh Pemprov Jatim untuk mengatasinya,” katanya.

Kodrat memaparkan, ada lima PR yang harus diselesaikan sebelum masa akhir jabatan Khofifah-Emil ini. Kelima tugas tersebut antara lain yakni, stunting, kemiskinan, pernikaham anak di bawah umur dan pengangguran terbuka.

“Ini yang harus diselesaikan minimal di kurangi pada tahun 2023 ini prosentasenya. Sehingga ini bisa menjadi akhir manis Gubernur Khofifah dalam mengakhiri masa jabatannya. Meski belum bisa menurunkan secara maksimal,” tegasnya.

Berhubung saat ini masih berlangsung proses P APBD 2023, maka kelima persoalan tersebut harus menjadi perioritas. Agar saat turun dari kursi Gubernur Jatim, Khofifah-Emil tidak meninggalkan rekam jejak yang gagal.

“Karenanya di PAPBD 2023 ini prioritas untuk menurunkan persoalan Jatim ini harus menjadi prioritas,” lanjutnya.

Pihanya kata politisi senior Partai Golkar Jatim ini meminta pula agar Bappeda Jatim juga bisa menjadi orkestra dalam memadukan program yang ada.

“Bappeda harus bisa menjadi dirigen orkestra yang handal didalam memadukan program-program yang terkait permasalahan Jatim itu yang ada di OPD-OPD. Dengan menjadi dirigen yang baik, maka akan indah orkestra ini dan target penurunan persoalan Jatim, khususnya stunting dan kemiskinan ekstrem bisa terwujud,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here