Stungting di Tiga Kabupaten Daerah Tapal Kuda Masih Tinggi, Gus Fawaid Tawarkan Revolusi Putih

Liputanjatim.com – Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jawa Timur Muhammad Fawaid disambati konsituennya dari kalangan emak-emak terkait stanting yang masih tinggi di Kabupaten Jember.

Angka stanting di beberapa kabupaten di Jatim masih menjadi PR yang harus dituntaskan oleh pemprov seperti di Kabupaten Jember, Bondowoso dan Situbondo angka stuntingnya masih diatas 30%.

“Jember tepatnya masih di angka 34,%. Padahal  target dari pemerintah pusat adalah di bawah 10%. Tak heran ketika saya ketemu emak emak di Kabupaten Jember mereka sangat mengkhawatirkan dengan angka stunting tersebut,” kata Gus Fawait, Jumat 25 Mei 2023.

Demi mengentaskan stunting ini, menurut Presiden Laskar Shalawat Nusantara ini, adalah genjotan pengetahuan ibu-ibu soal kehamilan hingga 1000 hari pertama bayi lahir, agar stunting dapat ditekan

“Ini juga tak lepas dari angka kemiskinan yang relatif banyak di daerah daerah yang angka stuntingnya masih tinggi,” ujar Gus Fawait.  

Kasus stunting yang tinggi ini, lanjut Fawait lebih berbahaya dibanding hal yang lain. Alasannya, stunting ini dialami anak-anak balita hingga usia 2 tahun yang mengalami perlambatan pertumbuhan sehingga lebih parah dibanding gizi buruk. Padahal generasi muda adalah masa depan bangsa Indonesia ke depan.

“Bayangkan apabila semakin banyak balita kita yang kategori stunting maka kualitas dari generasi penerus masa depan di Jatim atau di kabupaten tersebut juga menjadi tidak berkualitas atau terganggu. Makanya Fraksi Partai Gerindra akan memperjuangkan persoalan ini di P-APBD 2023 supaya Pemprov Jatim membantu kabupaten yang angka stuntingnya masih tinggi,” kata Bendahara Ansor Jatim.

Ia melanjutkan angka stunting akan juga akan berturun jika penggenjotan ekonomi di Kabupaten Jember terus dilakukan, pasalnya, Dibandingkan daerah Tapal Kuda yang lain, daerah Jember tergolong daerah yang memiliki jumlah penduduk terbesar. Sehingga jika perekonomian daerah tersebut lemah maka juga akan mempengaruhi perekonomian Jatim.   

“Itu juga pertanda kalau Pemkab Jember tidak mampu mengatasi, maka Pemprov Jatim bisa membantu dan turun tangan agar angka stunting di Kabupaten Jember dan beberapa kabupaten lain yang tidak mampu bisa dikurangi,” harap Gus Fawait.  

Sebagai lankah teknis awal, ujarnya, Pemprov Jatim hendaknya melakukan melakukan revolusi putih seperti apa yang digagas oleh Pak Prabowo Prabowo ketum Partai Gerindra.

“Revolusi putih itu adalah dengan memberikan susu kepada anak anak balita di daerah daerah. Ide ini mungkin menjadi salah satu yang bisa ditiru oleh pemprov untuk membantu pemkab di Jatim. Namun mengatasi stunting tidak cukup hanya mengandalkan faktor gizi belaka karena stunting ini lebih komplek dibanding dengan gizi buruk,” ungkap Fawait.    

Revolusi putih itu juga menjadi salah satu sumbangsih dari Fraksi Gerindra untuk ikut serta memikirkan bagaimana stunting di Jatim bisa menurun karena angka stunting di Jatim masih di kisaran 19%. Sedangkan target dari pemerintah pusat adalah dibawah 14%. 

“Ini merupakan sumbangsih Fraksi Gerindra melalui ide revolusi putih yang akan diperjuangkan di P-APBD 2023. Tujuannya supaya Pemprov Jatim bisa membantu kabupaten kota yang tidak mampu mengatasi kasus stunting di daerahnya,” pungkas bendahara DPD Partai Gerindra Jatim.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here