Liputanjatim.com – Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur dari Fraksi PKB, Siti Mukiyarti, meninjau langsung lokasi bencana tanah gerak yang melanda RT 18 RW 04 Dusun Depok, Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek, pada Rabu (18/12/2024).
Didampingi sejumlah kepala dinas provinsi dan pemerintah daerah, kunjungan ini dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kebutuhan warga terdampak.
Bencana tanah gerak yang terjadi pada Senin, (16/12/24) tersebut telah merusak 38 rumah dan memaksa 119 jiwa dari 43 kepala keluarga untuk mengungsi.
Warga kini tersebar di beberapa titik pengungsian, antara lain Desa Puru dengan enam titik pengungsian yang menampung 52 jiwa, Desa Ngrandu dengan tiga titik pengungsian untuk 58 jiwa, serta masing-masing lima jiwa di Desa Sumberbening dan Desa Pringapus.
Siti Mukiyarti mengimbau warga yang masih bertahan di area bencana untuk segera mengungsi demi keselamatan.
“Jangan menunggu kondisi memburuk. Ikuti arahan petugas dan segera menuju posko bencana yang telah disiapkan,” tegasnya.
Ia memastikan pemerintah provinsi dan kabupaten berkomitmen penuh mendukung evakuasi serta kebutuhan darurat warga.
“Semua sumber daya terus dikerahkan agar proses evakuasi berjalan cepat dan kebutuhan warga tercukupi,” ujarnya.
Dalam laporannya, BPBD Trenggalek menyebut pergerakan tanah berpotensi berlanjut, terutama saat musim penghujan. Siti Mukiyarti menyarankan relokasi warga sebagai langkah preventif.
“Lokasi ini sudah tidak layak untuk dihuni. Pemerintah daerah harus segera menyusun rencana relokasi demi keselamatan warga,” katanya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya memastikan fasilitas pengungsian yang layak, termasuk dapur umum dan layanan kesehatan.
“Warga juga diminta tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memperburuk kondisi tanah,” tandasnya.