Liputanjatim.com – Made in Bali adalah sebuah drama romantis yang menggambarkan kisah cinta segitiga seorang dalang muda di Pulau Dewata. Film ini mengangkat budaya Bali yang kental, menghadirkan keindahan alam, pertunjukan wayang kulit, festival layang-layang, hingga tarian Barong Bali dalam alur cerita yang magis dan penuh emosi.
Made (Rayn Wijaya) adalah seorang pemuda Bali yang tumbuh dengan kecintaan terhadap seni wayang kulit. Sebagai pewaris tradisi keluarganya, Made dididik untuk menjadi dalang yang andal.
Sejak kecil, ia bersahabat dengan Niluh (Vonny Felicia), seorang gadis ceria yang selalu mendukungnya. Namun, kehidupan Made mulai berubah ketika keluarganya menjodohkannya dengan Putu (Bulan Sutena), seorang gadis dari keluarga perajin wayang kulit yang dianggap pasangan ideal baginya.
Di satu sisi, Made merasa memiliki tanggung jawab untuk meneruskan tradisi dan memenuhi harapan keluarganya dengan menikahi Putu. Namun, di sisi lain, hatinya justru lebih condong kepada Niluh, sahabat masa kecilnya yang telah lama mengisi hari-harinya dengan kebahagiaan.
Dilema pun melanda hati Made. Ia harus memilih antara cinta yang datang dari hatinya sendiri atau memenuhi kewajiban sebagai penerus tradisi keluarganya. Di tengah kebimbangan itu, ia semakin mendalami seni wayang kulit dan mulai memahami bahwa takdir tidak selalu bisa dikendalikan, melainkan harus diperjuangkan.
Dengan alur cerita yang menyentuh, Made in Bali tidak hanya menyajikan romansa anak muda, tetapi juga perjalanan seseorang dalam mencari jati diri dan memahami arti cinta serta pengorbanan.
Akankah Made mengikuti kata hatinya, ataukah ia memilih jalan yang sudah digariskan untuknya sejak lahir? Jawabannya akan terungkap dalam film Made in Bali, yang tayang mulai 20 Februari 2025.