Liputanjatim.com – Natal yang diperingati setiap 25 Desember memiliki makna yang mendalam bagi umat Kristiani sebagai momen penting untuk saling berbagi kasih sayang. Meskipun sering dirayakan sebagai tradisi global, inti dari perayaan Natal adalah ungkapan syukur yang khidmat kepada Allah.
Sebab, Allah telah rela merendahkan diri-Nya menjadi manusia. Kelahiran Yesus Kristus, yang terjadi melalui Roh Kudus, menandai awal misi Kristus di dunia, menjadikan Natal sebagai simbol kasih Allah yang diberikan kepada umat manusia.
Natal 2024 ini membawa pesan mendalam dengan tema-tema yang disampaikan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Meski terdapat dua tema berbeda, keduanya memiliki inti yang sama, yakni mengajak umat untuk merenungkan nilai-nilai kasih, damai, keadilan, dan kesederhanaan.
Secara nasional, tema Natal 2024 yang diusung oleh Kemenag adalah “Kembali ke Betlehem”. Tema ini dimaksudkan sebagai refleksi untuk menghidupkan kembali semangat bakti sosial kemanusiaan dan kepedulian ekologis, dengan mengacu pada pesan Paus Fransiskus. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Panitia Natal Nasional Thomas Djiwandono dalam laman Bimas Kristen.
Sementara itu, PGI dan KWI mengusung tema “Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem”, yang merujuk pada ayat Lukas 2:15. Tema ini mengajak umat untuk memperdalam makna Natal sebagai perjalanan spiritual menuju perdamaian dan harapan, serta memperkuat semangat kebersamaan di tengah keragaman.
Kedua tema tersebut diharapkan dapat menyatukan hati umat Kristiani di seluruh Indonesia, menjadikan Natal 2024 sebagai momen untuk berbagi kasih, menebar damai, dan merawat kehidupan dengan lebih bijaksana.