Sekolah Desa, Terobosan Baru Memaksimalkan Potensi Desa

Launching Sekolah Desa

Bondowoso, Liputanjatim.com – Sering kesulitan menggarap Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APDEsa), Kecamatan Wringin bekerja sama dengan Pendamping Desa (PD) untuk membuka Sekolah Desa.

Sekolah desa yang langsung dikomandani oleh pendamping desa tersebut, diharakan mampu mencetak kader desa yang kompeten dalam hal menggambar dan membuat RAB (Rencana Anggaran Belanja).

“Kami ingin mengurangi beban desa dalam membuat perencanaan utamanya dalam pembuatan RAB dan Desain,” ujar Moh. Shadik, Kepala Kecamatan Wringin saat launching sekolah Desa, Rabu, (03/10/2018).

Nantinya, sambung Shadik, jika sekolah desa ini berjalan dengan baik dan para kader desa sudah bisa membuat RAB dan gambar, maka sekolah desa ini juga akan membahas hal lain yang menjadi kendala di desa agar sekolah desa bisa menjadi wadah untuk menyelesaikan persoalan di desa.

Rizki selaku pendamping desa mengatakan bahwa dengan adanya sekolah desa ini mampu membuat wadah untuk meningkatkan kualitas kader TPK (Tim Pengelola Desa) desa, agar tidak ada kesalahan dalam melakukan pembangunan di desa. Serta mengurangi kendala utamanya dalam pembangunan desa yang sudah tertuang dalam APBDesa.

“Kader desa yang di pilih oleh desa diharpakan memiliki kualitas dan komitmen tinggi utamanya dalam membangun desa lebih baik,” tegas Rizki saat memberikan sambutan dalam Launching Sekolah Desa.

Para Peserta Launching Sekolah Desa sedang mendengarkan paparan secara seksama

Sementara  Andika, pendamping tekhnis di Kecamatan Wringin mengutarakan, sekolah desa tidak lain hanya untuk mencerdaskan kader desa. Dengan begitu, desa akan menjadi mandiri serta akan meningkatkan kualitas SDM di desa.

“Saya berharap adanya sekolah desa ini tidak hanya sebatas formalitas saja, tapi mampu memberikan wawasan yang luas bagi kader desa sehingga desa bisa mandiri dan meningkatkan kualitas SDM di desa tersebut,” Ujar Andika.

Ubaidillah, salah satu pendamping desa menyampaikan, kader desa wajib mengikuti sekolah desa dengan rutin yang sudah ditentukan dalam seminggu sekali yakni, hari Kamis.

“Agar segala kegiatan atau materi yang kita sampaikan bisa terserap dengan baik,” tegasnya.

Tentunya, sambung Ubai, keseriusan kader desa dalam mengikuti sekolah desa sangat penting kaitannya dengan kesuksesan program tersebut.

“Kami sangat berharap keseriusan desa utamanya kader desa yang di tunjuk dalam mengikuti kegiatan sekolah desa,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here