Liputanjatim.com – Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Taufik Madjid menilai pemerintah tingkat daerah memiliki kontribusi paling besar dan strategis dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Oleh karena itu, kapasitas kelembagaan lokal tersebut harus terus ditingkatkan sehingga satu per satu masalah yang terjadi dalam pembangunan desa akan diselesaikan secara cepat.
“Kapasitas kelembagaan lokal harus diperkuat. Tidak ada motif lain kecuali memperbaiki kondisi mulai dari bawah tidak hanya pusat. Kita harus sama-sama mendukung teman-teman di Provinsi, Kabupaten/Kota, Desa/Kalurahan semuanya,” terangnya dalam kunjungan kerja di Ternate, Maluku Utara pada Selasa (18/7/2023).
Sebelumnya, Taufik Madjid menjelaskan tiga masalah penting yang masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah khususnya di Provinsi Maluku Utara.
Tiga masalah tersebut adalah ketimpangan yang masih tinggi apalagi akibat pandemi yang belum seluruhnya terekonsoliasi, pengangguran yang masih berada di angka 4,60 persen pada Februari 2023, serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Maluku Utara sebesar 69,47 pada catatan BPS 2022.
“Pertama adalah ketimpangan, kemudian pengangguran, dan terkait SDM yakni Indeks Pembangunan Manusia. Tiga masalah ini harus diselesaikan,” tegas Taufik Madjid.
Seperti diketahui, angka IPM sangat penting untuk memahami kondisi sebuah daerah. Beberapa aspek penting di dalamnya di antaranya adalah kesehatan, pendidikan, dan lingkungan.
Lebih lanjut Taufik Madjid menegaskan bahwa penyelesaian masalah-masalah tersebut membutuhkan peran pemerintah daerah yang harus didukung oleh pemerintah pusat. Sebab pemerintah daerah merupakan ujung tombak yang bersinggungan langsung dengan masyarakat sementara pemerintah pusat harus menyusun kebijakan yang bisa memfasilitasi gerakan secara cepat dan tepat.
Sekadar informasi, Taufik Madjid bertemu langsung dengan para tokoh desa, tokoh pemuda, dan pemuka agama dalam kunjungan kerja di Ternate. Dalam kesempatan ini, ia mendengarkan langsung penjelasan para tokoh terkait kondisi, masalah, dan potensi desa atau daerah yang sebenar-benarnya.
