Liputanjatim.com – Teror kerusuhan di Rutan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat pada Selasa (8/9) dan ledakan bom tiga Gereja di Surabaya pada Minggu (13/5), memantik rasa geram sekaligus duka mendalam di hati masyarakat dari berbagai kalangan di berbagai penjuru negeri. Di Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, sejumlah lapisan masyarakat dari berbagai kalangan menggelar aksi solidaritas untuk menyatakan kecaman terhadap serangan teror di Depok maupun Surabaya.
Aksi solidaritas yang dihadiri lebih dari 200 orang itu diselenggarakan di pertigaan Patung Selancar, Kecamatan Tegaldlimo. Adapun pesertanya dari perwakilan GEMASABA, KMB, Komunitas Vespa, Komunitas Trail, PSHT. Sementara dari golongan agama ada Islam, Hindu, Budha dan Kristen.
Kordinator aksi solidaritas, Fajar Isnaini mengaku bahwa aksi solidaritas dan pernyataan sikap itu bertujuan agar masyarakat tidak terpecah belah dengan adanya aksi teror tersebut. “Agar tidak ada perpecahan antar umat dan untuk menjaga NKRI,” Ungkap Kordinator Kaukus Muda Banyuwangi (KMB), Selasa, (15/5/2018).
Selain itu, sambung fajar, aksi solidaritas ini tidak hanya secara simbolik saja, melainkan akan melakukan aksi nyata agar masyarakat tidak terpancing dengan kejadian tersebut.
“Kegiatan ini tidak berhenti disini, kami akan terus mengkampanyekan ke seluruh masyarakat agar mewaspadai dan ikut menjaga ketertiban dan kenyamanan,” sambung Fajar,
Dalam aksi yang berlangsung selama 1 jam itu, setiap perwakilan memberikan orasi terhadap serangan teror tersebut. Setiap perwakilan yang hadir juga secara kompak menyatakan sikap mengutuk keras tindak pidana terorisme yang belakangan ini marak terjadi di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, kordinator aksi membacakan press release terkait aksi teror di Mako Brimob di Depok dan tiga Gereja di Surabaya. Berikut pernyataan sikap lintas elemen masyarakat dihadapan awak media Lokal maupun Nasional.
MENYATAKAN:
- Mengecam dan mengutuk aksi biadab terorisme dalam kerusuhan di Rutan Mako Brimob dan bom gereja di Surabaya.
- Mensuport aparat keamanan (POLRI dan TNI) untuk mengambil langkah-langkah yang tegas dalam melawan teroris.
- Perbuatan biadab terorisme adalah bukam atas nama agama apapun, karena setiap agama menebarkan kebaikan, kedamaian dan rahmatan lil alamin.
- Mendukung dikeluarkannya PERPU oleh Presiden Joko Widodo, bila revisi UU anti terorisme tidak segera disahkan.
- Meminta kepada semua masyarakat untuk senantiasa waspada dan tanggap dengan gerakan-gerakan yang berindikasi pada radikalisme dan terorisme serta segera melaporkan kepada Rt/Rw setempat beserta aparat keamanan.
- Meminta masyarakat dan seluruh rakyat bersatu padu melawan terorisme dan radikalisme, dan kami Dpc Gemasaba yang mewakili suara mahasiswa dan perwakilan tokoh agama, Hindu, Kristen, Budha, Islam, komunitas vespa “DEMIT PURWO” dan komunitas lainnya dan elemen-elemen masyarakat Tegaldlimo siap bersinergi untuk hal tersebut.
- Meminta masyarakat dan seluruh rakyat bersatu padu melawan terorisme dan radikalisme.
- Meminta masyarakat tidak menyebarkan foto, video korban terorisme karena itu hanya akan membuat situasi yang tidak kondusif.
Itu lah press release dan tujuan kami mengadakan aksi solidaritas pada malam ini di pertigaan patung selancar Kec. Tegaldlimo.
#Gemasababersamarakyat
#Tegaldlimo bersatu
#kamitidaktakut
#lawanteroris
Koordinator Aksi Solidaritas
Fajar Isnaini. [mm]