LIPUTAN JATIM

Sejumlah Hewan Ternak di Situbondo Mati Misterius, Ada Apa?

Hewan ternak sapi milik warga Dusun Selatan mati secara misterius

Liputanjatim.com – Sejumlah 9 hewan ternak di Desa Bantal, Kecamatan Asembagus, Situbondo, Jawa Timur mengalami mati mendadak. Hal itu menyita perhatian Tim Kesehatan Dinas Peternakan Pemprov Jatim untuk meneliti sebab musababnya. Dinas peternakan Premprov Jatim juga menggandeng petugas dari Rumah Sakit Hewan (RSH) Surabaya dan Laboratorium Keswan B Malang ketika turun ke lapangan.

Ketika turun ke lapangan, Tim Keswan Jatim juga ditemani oleh petugas dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Situbondo. Dalam observasinya, Tim Keswan Jatim tidak hanya memeriksa sampel darah, tapi juga memeriksa hewan-hewan ternak di sekitarnya.

“Dari pemeriksaan visual atau anamnesis, arahnya belum kami temukan bahwa ini suatu wabah penyakit yang perlu dikhawatirkan. Untuk memastikan, insya allah satu minggu hasil uji laboratorium dari sampel yang diambil ini sudah kelar,” ungkap Kepala DPKH Situbondo, drh Hasanuddin Riwansia, Selasa (4/2/2020).

Selain mengambil sampel darah, Tim Keswan Jatim juga memerikasa kotoran ternak tersebut. Juga sampel pendukung, seperti pakan ternak, tanah di sekitar kandang, hingga air minum hewan ternak. Semua sampel tersebut, sambung Udin, akan diujikan di Laboratorium Keswan B Malang.

“Karena arahnya pasti kesana, jejak medisnya pasti ada pada sampel yang diambil itu. Satu minggu dari sekarang insya allah hasil uji laboratorium dari sampel-sampel ini sudah kelar,” lanjut Udin.

Tidak hanya itu saja, lanjut Udin, pihaknya sengaja melaporkan kejadian tersebut kepada Dinas Peternakan Pemprov Jatim karena dianggap memiliki ‘peluru’ dalam hal pemeriksaan kesehatan hewan. Baik yang ada di RSH Surabaya maupun Laboratorium Keswan B Malang.

Sebelumnya, sebanyak 9 ekor sapi milik warga Dusun Selatan, Desa Bantal, Kecamatan Asembagus mati secara mendadak. Hewan ternak yang sebelumnya sehat tersebut, tetiba tubuhnya gemetar, lalu ambruk dan mati. Dalam kurun waktu lima hari, sembilan ekor sapi tersebut mengalami gejala serupa.

Exit mobile version