Satu Petugas Bawaslu Banyuwangi Positif Covid-19

petugas Bawaslu Banyuwangi saat mengikuti rapid test

Liputanjatim.com – Sebanyak 21 jajaran Bawaslu Banyuwangi reaktif saat menjalani swab. Hasilnya, satu petugas positif Covid-19 dan 17 orang negatif. Sementara hasil swab 3 petugas Bawaslu Banyuwangi lainnya belum keluar.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono mengatakan satu petugas yang positif tidak memiliki gejala klinis atau orang tanpa gejala (OTG). Namun begitu, pihaknya menolak jika ini merupakan klaster pilkada.

“Klaster itu, jika ada satu yang positif kemudian menulari lainnya yang seprofesi dan lainnya baru itu bisa dikatakan klaster,” ujar Rio, sapaan akrabnya, kepada wartawan, Selasa (3/11/2020).

(Baca Juga: https://www.liputanjatim.com/bmkg-klas-i-juanda-hati-hati-hujan-disertai-petir-terjadi-di-jatim/)

Untuk saat ini, menurut Rio, petugas yang positif tersebut sudah melakukan isolasi secara mandiri di rumah. Sementara tracing masih terus berjalan untuk memonitor rekan kerja dan kerabat pasien positif.

Selain itu, Rio menambahkan, klaster pilkada merupakan ancama yang patut untuk diwaspadai. Mengingat banyaknya tahapan yang sifatnya membuat kerumunan orang. Salah satunya saat kampanye calon maupun tim pemenangan yang sulit untuk terpantau.

“Ini sesuai intruksi presiden Jokowi, pilkada serentak berpotensi menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Untuk kegiatan yang dilakukan KPU dan Bawaslu relativ termonitor terus, karena selalu kordinasi dengan kita,” tambah Rio.

“Yang sulit dimonitor adalah kegiatan yang dilakukan pasangan calon dan tim kampanyenya. Karena mereka cenderung tertutup,” imbuh Rio.

Dengan adanya fenomena tersebut, tak henti-hentinya Satgas Covid-19 mengimbau kepada jajaran KPU, Bawaslu, dan paslon agar terus memperhatikan aspek protokol kesehatan dalam setiap tahapan. Khususnya dalam menerapkan 3 M (Mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak).

“Kita selalu mengimbau agar setiap kegiatan kampanye paslon supaya memperhatikan aspek protokol kesehatan. Jangan sampai ada kerumunan masa dan memastikan semua yang hadir harus memakai masker,” jelasnya.

Sebelumnya, 21 orang jajaran Bawaslu Banyuwangi dinyatakan reaktif setelah mengikuti serangkaian rapid test dan swab.

“Ini adalah upaya Bawaslu untuk melakukan deteksi dini dan menghindari klaster pilkada. Total sebanyak 434 orang jajaran Bawaslu yang ikut rapid test,” ungkap Ketua Bawaslu Banyuwangi, Hamim.

Berkenaan dengan pengawasa tahapan kampanye, pihaknya memastikan akan tetap berjalan sebagaima mestinya. Hamim juga telah memerintahkan panwascam setiap kecamatan untuk membackup tugas rekannya yang tengah menjalani isolasi secara mandiri.

“Bagaimana untuk tugas pengawasa? akan handle oleh jajaran pengawasan setingkatnya dan juga panwascam masing-masing kecamatan. Karena yang reaktif tidak hanya panwascam, juga ada staff, dan PKD,” tandas Hamim.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here