Liputanjatim.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Magetan terus meningkat, dengan total 64 kasus tercatat sejak Januari hingga Februari 2025. Satu kasus berujung kematian, yakni Suyanti (33), warga Kelurahan/Kecamatan Parang, yang meninggal dunia setelah mengalami kesulitan mendapatkan ruang perawatan di rumah sakit.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Magetan, Suwantiyo, menjelaskan bahwa kasus DBD tertinggi terjadi pada Januari dengan 40 kasus, sementara Februari mencatat 24 kasus.
“Totalnya mencapai 64 kasus, dengan satu pasien meninggal dunia,” ungkapnya, Kamis (20/2/2025).
Menanggapi kasus yang terus bertambah, Dinkes Magetan melakukan fogging pada lokasi terdampak, Kelurahan Parang, dari pemantauan jentik menunjukkan tingkat 58 persen.
“Sebenarnya, fogging itu hanya membunuh nyamuk dewasa dan bukan solusi utama. Yang paling efektif adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, pasien Suyanti, meninggal dunia pada Selasa (18/2/2025) setelah tiga hari sakit. Suaminya, Sudarmono, menyebut istrinya mengalami penurunan trombosit dan direkomendasikan dirawat di RSUD dr. Sayidiman, Magetan. Namun, karena kamar penuh, dan telah menunggu terlalu lama, ia akhirnya dirujuk ke rumah sakit swasta di Ponorogo, namun nyawanya tak tertolong.
Pihak Puskesmas Parang mengonfirmasi bahwa kondisi Suyanti memburuk dengan trombosit rendah dan kadar gula darah tinggi sebelum dirujuk. Dinkes Magetan masih menunggu hasil rekam medis untuk mengetahui kemungkinan adanya penyakit penyerta.
Sudarmono pun berharap kejadian ini menjadi perhatian pemerintah agar akses layanan kesehatan lebih memadai.
“Jangan sampai ada korban DBD lain yang meninggal hanya karena sulit mendapatkan layanan kesehatan,” tandasnya.