LIPUTAN JATIM

Santri di Banyuwangi Koma Setelah Diduga Dikeroyok Seniornya

Liputanjatim.com – Seorang santri kelas 9 di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Wongsorejo, diduga menjadi korban pengeroyokan oleh enam seniornya. Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Kamis, 27 Desember 2024, sekitar pukul 22.00 WIB.

Kejadian pengeroyokan tersebut telah dikonfirmasi oleh Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol. Rama Samtama Putra. Dalam konferensi pers pada Rabu, 1 Januari 2025, Kombes Rama menyatakan bahwa penganiayaan terjadi di lingkungan pondok pesantren.

“Penganiayaan itu terjadi di dalam lingkungan pondok,” tegasnya.

Akibat pengeroyokan tersebut, AR mengalami luka-luka serius di hampir seluruh tubuhnya. Kondisi AR yang memprihatinkan memaksa tim medis RSUD Blambangan untuk segera melakukan tindakan operasi.

“Akibat pengeroyokan tersebut, korban mengalami luka-luka hampir di sekujur tubuhnya. Korban mengalami luka di di badan, kepala, muka, serta luka lebam pada badan,” ungkap Rama.

“Karena lukanya cukup parah, korban harus menjalani operasi dan masih dalam keadaan kritis,” tambah Rama.

Operasi darurat telah dilakukan untuk menangani luka-luka serius yang dialami AR. Namun, hingga saat ini, kondisi AR masih kritis dan belum menunjukkan tanda-tanda membaik.

Pihak kepolisian telah memulai penyelidikan intensif terkait kasus pengeroyokan ini. Proses penyelidikan difokuskan untuk mengungkap seluruh rangkaian peristiwa dan motif di balik aksi kekerasan tersebut.

Keenam senior AR yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan telah menjadi fokus utama penyelidikan.

Polisi berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi AR. Proses hukum akan berjalan sesuai prosedur yang berlaku, dan para pelaku akan dijerat dengan pasal yang sesuai dengan perbuatan mereka.

Exit mobile version