Sandi Kembali Sebut Ekonomi Indonesia Liberal

Liputanjatim.com – Calon wakil presiden Sandiaga Uno hari ini, Jumat, 11 Januari 2019 berkampanye di Jawa Tengah. Agenda Sandiaga hari ini dibuka dengan kunjungan ke Pondok Pesantren Al-Wahdah di Jalan Sumber Girang No. 12, Lasem, Rembang, Jawa Tengah.

Di pondok Al-Wahdah itu, Sandi diterima oleh pengasuh pondok Gus Affas Baidho. Selain itu, hadir pula KH Najih Maimun Zuber dan KH Wafi Maimun dari Sarang, Gus Aam Wahib dari Surabaya, dan Gus Sholah dari Banyuwangi.

Dalam kunjungannya ini, Sandiaga menyatakan ekonomi umat, pemberdayaan pesantren, dan mencetak Santripreneur adalah program yang akan ia realisasikan jika memenangi Pilpres 2019.

“Ini menjadi pekerjaan rumah paling besar bagi Indonesia, yakni reformasi ekonomi umat dan menggerakkan ekonomi rakyat. Untuk itu dibutuhkan pemerintahan yang kuat dengan kepemimpinan yang tegas dalam menjalankan program ini,” kata Sandiaga seperti dalam siaran persnya, Jumat, 11 Desember 2019.

Menurut dia, pesantren merupakan sektor penting dalam ekosistem perjalanan ekonomi bangsa ini. Pesantren bagi Sandiaga memiliki peran yang begitu penting dalam menggerakkan ekonomi umat.

“Dalam perjalanan saya menyerap aspirasi, saya melihat beberapa pesantren mampu mandiri memenuhi kebutuhan hidup para santrinya dengan memanfaatkan lahan yang ada. Dari sayur-mayur, ikan, tebu, hingga air. Bahkan ada yang menggunakan energi surya untuk memenuhi kebutuhan listrik pesantren tersebut,” ujar dia.

Ia kemudian melanjutkan pemaparan dengan mengatakan lebih dari 50 persen roda ekonomi hanya dikuasai oleh 1 persen populasi di Indonesia. Menurut dia, ketimpangan ini disebabkan kebijakan ekonomi yang sangat liberal, membuat yang kaya semakin kaya, dan yang miskin semakin miskin. Akibatnya, kata dia, utang semakin besar, dominasi dan kepentingan asing semakin terasa.

Ia menuturkan cara mengurangi ketergantungan dengan asing bisa dilakukan dengan cara memberdayakan potensi ekonomi di Indonesia.

“Industri halal berpotensi menghasilkan pendapatan Rp 4000 triliun. Indonesia masih nomor lima. Ini adalah potensi besar bagi kita dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Saya akan ngopeni betul pesanten, republik ini punya utang besar pada pesantren,” kata dia.

“Pesantren Insyaa Allah akan kami jadikan kawah candradimuka pemimpin bangsa ini dan mencetak para santri yang menciptakan lapangan kerja, bukan mencari kerja,” 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here