Ribuan KK Terdampak Banjir Terima Bantuan dari Pemkab Sidoarjo

Liputanjatim.com – Sebanyak 2.136 KK terdampak banjir di Kecamatan Tanggulangin menerima bantuan berupa sembako dari Pemkab Sidoarjo. Mereka merupakan warga dari empat desa, yaitu Desa Kalidawir, Kedungbanteng, Banjarpanji serta Banjarasri.

Penyerahan bantuan kepada warga terdampak dilakukan secara simbolis oleh Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali di keempat desa itu pada Kamis (23/02/2023).

Bupati Muhdlor menyampaikan, penyerahan bantuan sembako bukan satu-satunya bentuk perhatian yang diberikan oleh Pemkab Sidoarjo.

Pihaknya juga berkomitmen untuk memperhatikan aspek kesehatan para warga yang terdampak. Ia telah menerjunkan Dinas Kesehatan bersama Puskesmas turun langsung untuk memantau kesehatan masyarakat setiap hari.

“Dinas Kesehatan, Puskesmas serta pelayanan 119 semua turun ke lokasi untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis. Ini harus terus dilakukan untuk memastikan kondisi warga di empat desa ini dalam keadaan sehat,” katanya.

Ia memastikan, pihaknya terus memantau kondisi banjir yang masih menggenangi keempat desa itu. Berbagai upaya juga terus dilakukan sebagai solusi atas masalah banjir tersebut.

Diantaranya yaitu melakukan pengurukan tanah, pemasangan rumah pompa air, hingga pembuatan sodetan pembuangan banjir.

Menurutnya, upaya itu sudah bisa menyelesaikan masalah genangan air. Namun, belum cukup mampu menampung air jika dibarengi dengan intensitas hujan yang tinggi.

Oleh karena itu, ia merencanakan sebuah sodetan baru untuk memaksimalkan pembuangan air banjir yang menggenangi keempat desa tersebut.

“Kami berencana membuat lagi saluran aliran pembuangan air banjir. Tadi diskusi membuat satu sodetan baru. Jalur pelarian air banjir yang baru, termasuk rencana pengadaan tanah untuk membuat sodetan baru ini,” sampainya.

Disampaikannya kehadiran sebuah sodetan baru merupakan kebutuhan dalam menanggulangi permasalahan banjir yang ada di Kecamatan Tanggulangin.

Hal itu dilakukan mengingat kapasitas sungai yang sudah tidak sanggup lagi menampung air. Apalagi ketika mendapat limpahan dari rumah pompa air, bisa dipastikan air sungai akan meluber.

“Pompa sudah jalan semua, tetapi curah hujan sangat tinggi dan posisi sungai sudah setara dengan tanggul. Ini menjadi evaluasi untuk mengambil kebijakan dan terobosan dalam menyelesaikan banjir ini,” imbuhnya.

Dengan hadirnya sodetan baru nanti, diharapkan pengoperasian rumah pompa air dapat semakin dimaksimalkan. Keempat titik rumah pompa yang ada bisa dijalankan selama 24 jam penuh.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here