Ratusan Warga Surabaya Terserang DBD Sepanjang 2024, Meningkat 20 Persen

Surabaya
Ilustrasi

Liputanjatim.com – Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surabaya, kasus demam berdarah dengue atau DBD sepanjang 2024 mencapai lebih 200 orang. Selama 2024 kasus DBD mengalami kenaikan 20% dibandingkan 2023.

Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Nanik Sukristina mengatakan, awal tahun 2025 tidak ditemukan kasus DBD. Namun pihaknya melakukan antisipasi pencegahan dan pengendalian kasus DBD.

“Kasus DBD di Kota Surabaya sampai dengan akhir tahun 2024 dan awal tahun 2025 menunjukkan kondisi yang masih stabil, terkendali dan terpantau,” kata Nanik Kamis (9/1/2025).

Sedangkan kasus DBD selama tahun 2024 di Surabaya, Nanik menyebut ada ratusan warga yang terjangkit. Sedangkan kasus kematian karena DBD sepanjang 2024 nihil.

“Berdasarkan pelaporan dari fasyankes sampai 31 Desember 2024 menunjukkan bahwa ada sebanyak 231 kasus DBD. Seluruhnya telah dilakukan penanganan dan tata laksana sesuai standar dengan 0 kasus kematian yang disebabkan oleh DBD,” jelasnya.

Nanik menyebut, jumlah kasus DBD tahun 2024 meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2023. Namun kondisi penyebaran kasus DBD dibilang cukup terkendali dan terpantau stabil, mengingat risiko kenaikan kasus DBD terjadi secara nasional dan hampir di seluruh wilayah provinsi maupun kabupaten/kota sebagai dampak dari perubahan iklim el-nino serta transisi dari el-nino ke la nina.

“Jika dibandingkan dengan tahun 2023 menunjukkan ada sedikit kenaikan kasus sebesar 20,94%,” ujarnya.

Ia mengatakan, risiko infeksi DBD dapat terjadi pada semua kelompok umur. Sebagian besar kasus ditemukan dan diderita anak usia sekolah dengan rentang usia 5-14 tahun.

Kawasan paling banyak terjangkit DBD di Surabaya juga cukup merata di semua wilayah. Namun potensi penyebaran tertinggi pada wilayah Surabaya Barat bila dibandingkan dengan wilayah lainnya.

Pada saat musim hujan seperti ini juga menjadi kewaspadaan. Dinkes Surabaya melakukan upaya pencegahan dengan berbagai cara.

“Upaya pencegahan dan pengendalian DBD terus dilakukan secara berkesinambungan. Adapun kegiatan yang dilakukan Dinas Kesehatan dalam mengantisipasi dan mengendalikan risiko peningkatan kasus DBD,” tandasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here