Ratusan Umat Hindu di Sidoarjo Gelar Pawai Ogoh-ogoh

Liputanjatim.com – Ratusan Umat Hindu di Kabupaten Sidoarjo menggelar kirab ogoh-ogoh yang dilaksanakan di Pura Jala Siddhi Amertha Juanda, Selasa (21/03/2023).

Kirab tersebut merupakan bagian dari upacara agama serangkaian hari suci Nyepi Tahun 2023 yang bertepatan dengan Tahun Baru Saka 1945.

Ketua panitia Gede Wasudewa menyebutkan, kirab ogoh-ogoh kembali digelar pada tahun ini setelah terakhir kali dilaksanakan pada tahun 2019 silam.

Sebelumnya, umat hindu di Kabupaten Sidoarjo tidak menggelar kirab ogoh-ogoh selama tiga tahun berturut-turut karena Pandemi Covid-19.

Ia menyampaikan, kirab ogoh-ogoh yang didahului dengan ritual tawur agung kesange merupakan upacara ritual umat Hindu guna mengharmoniskan alam semesta beserta isinya.

“Umat Hindu bersembahyang bersama-sama kemudian memohon kepada Tuhan ahar dapat mencapai keharmonisan dan kedamaian bagi seluruh alam semesta beserta isinya,” ujarnya.

Wasudewa mengungkapkan, kirab ogoh-ogoh memiliki makna untuk mengusir unsur-unsur atau energi-energi negatif yang ada di dunia.

“Nantinya ogoh-ogoh yang berwujud seram yang disebut dengan buthakala itu kita kita bakar dan kita hanguskan,” lanjut Wasudewa.

Hal itu sebagai simbol untuk menghilangkan hal-hal negatif yang ada dalam diri sehingga pelaksanaan nyepi dapat berjalan lancar dan berhasil.

Setelah itu, barulah Umat Hindu melakukan brata penyepian tepat di Hari Raya Nyepi dengan berdiam diri di rumah selama 24 jam.

Mereka tidak akan keluar rumah, tidak bekerja, tidak bepergian dan tidak bersenang-senang atau mengumbar nafsu duniawi.

“Tujuannya adalah untuk bisa introspeksi dan mengingat kembali siapa diri kita sebenarnya. Sehingga dapat menyambut tahun yang baru dengan menjadi pribadi lebih baik lagi,” bebernya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Umat Hindu kemudian kembali melakukan persembahyangan di pura setelah selesai melakukan brata penyepian.

Demikian dilakukan sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas pelaksanaan nyepi yang berjalan lancar dan berhasil.

“Nantinya dalam ritual terakhir itu akan dilakukan juga simakrama sebagai sarana saling memaafkan diantara sesama umat Hindu,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kesempatan itu antara lain Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Kepala Bakesbangpol Pemkab Sidoarjo Mustain Baladan, Camat Gedangan Inneke Dwi Setiawati, serta Kepala Desa Semambung Windy Kusumaningtyas.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here