Liputanjatim.com – Jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024, ratusan personel kepolisian dari Polres Lamongan disiagakan untuk pengamanan.
Ratusan personel tersebut akan ditempatkan di beberapa titik yang disinyalir rawan terjadi gangguan keamanan. Selain itu, petugas juga akan berpatroli selama 24 jam di setiap desa dan kecamatan se Lamongan.
Selain itu, untuk mengantisipasi huru hara jelang pelantikan, polisi juga akan menggelar dialog dengan beberapa warga.
Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagulung mengatakan bahwa potensi kericuhan di Lamongan masih kecil. Namun begitu, pihaknya tidak akan menganggap remeh dan terus mensiagakan personelnya.
“Alhamdulilah hingga sampai saat ini potensi terjadinya kericuhan tidak ada,” ungkap Feby usai apel gelar pasukan pengamanan di Alun-alun Lamongan, Jumat (18/10/2019).
Feby juga menambahkan, pihaknya belum mendeteksi adanya warga Lamongan yang hendak mengikuti aksi unjuk rasa di Jakarta. Namun, ada beberapa kelompok tani hutan yang minggu lalu berangkat dengan agenda mendukung pelantikan presiden terpilih.
“Kami juga mengimbau kepada masyarakat agar jangan melakukan mobilisasi masa ke Jakarta nanti,” tambahnya.
Dalam pengamanan jelang pelantikan presiden dan wakil presiden, polisi juga menggandeng beberapa elemen masyarakat di dalamnya.
“Untuk giat hari ini personel polisi yang kita siagakan ada 600 personel, dibantu 150 dari TNI dan beberapa elemen masyarakat juga terlibat,” pungkasnya.