LIPUTAN JATIM

Quran Vilagge, Mengkaji Kitab Suci Dengan Bahasa Inggris

Ponpes Hamalatul Quran

JOMBANG, Liputanjatim.com Banyak inovasi penyampain informasi pembelajaran yang muncul untuk mengenalkan agama islam. Salah satunya Ponpes Hamalatul Quran yang membuat Quran Village. Di tempat ini, para santri mengkaji kitab suci umat Islam itu menggunakan Bahasa Inggris.

Quran Village ini terletak di Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Fasilitas yang satu ini menjadi bagian dari Ponpes Hamalatul Quran yang mencetak santri hafal Alquran. Pesantren yang sebagian areanya berdiri di Desa/Kecamatan Jogoroto ini, kini mempunyai sekitar 800 santri dari berbagai daerah di tanah air.

Namun, hanya santri yang telah hafal 30 juz Alquran yang bisa melajutkan pendidikan di Quran Village. Di tempat ini, para santri ditempa kemampuan untuk berkomunikasi dalam Bahasa Inggris, menerjemahkan isi kitab suci dalam Bahasa Inggris, berdiskusi kandungan Alquran dengan Bahasa Inggris hingga belajar berpidato dalam Bahasa Inggris.

Salah seorang santri Muhammad Hikam mengaku tertarik mengikuti pendidikan di Quran Village untuk mengikuti era globalisasi. “Kita tahu Bahasa Inggris menjadi bahasa internasional sehingga untuk berkomunikasi dengan bangsa lain kita harus menggunakan Bahasa Inggris. Sementara Alquran sendiri menjadi pegangan hidup kita,” kata Hikam di lokasi, Rabu (22/11/2017).

Sementara Pengasuh Ponpes Hamalatul Quran KH Ainul Yaqin mengatakan, pendirian Quran Village didorong kondisi SDM pesantren yang masih kalah bersaing dengan bangsa lain. Itu terjadi salah satunya akibat keterbatasan penguasaan Bahasa Inggris yang menjadi bahasa internasional saat ini.

Saat ini, lanjut Ainul, terdapat 40 santri penghafal Alquran yang menjalani pendidikan khusus di Quran Village. “Mentornya kami datangkan langsung dari Pare-Kediri (Kampung Inggris), kami ada kerjasama,” terangnya.

Ainul berharap, para santri lulusan Quran Village bisa menjadi penyebar ajaran Islam ke negara lain. “Agar ke depan para santri kami bisa mengajarkan Islam ke bangsa barat, agar Islam tak selalu dinilai ajaran keras,” tandasnya.

Exit mobile version