Liputanjatim.com – Berkenaan dengan banyaknya pengungsi dari Wamena yang mulai berdatangan, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar mengatakan, seluruh Kyai NU siap menampung anak-anak dari warga Jatim yang dipulangkan dari Wamena untuk sekolah di Pondok Pesantren.
Ponpes milik NU dipastikan siap menampung anak-anak yang dipulangkan dari Wamena ini dalam kapasitas banyak. Bahkan, seluruh biaya akan ditanggung oleh pihak pesantren.
“Kami siap menampung siapa pun dan dalam jumlah jumlah berapa pun. Kami tidak ingin anak-anak kehilangan masa depannya,” ujar Kyai Marzuki, Kamis (3/10/2019).
Lebih lanjut Kyai Marzuki menjelaskan, pihaknya siap berkolaborasi dengan Pemprov Jatim untuk mengurus para pengungsi tersebut.
“Pemerintah Provinsi Jawa Timur hanya bertugas menanggung dan memfasilitasi pengurusan dokumen milik perantau yang hilang. Seperti surat nikah, Kartu Keluarga (KK), dan rapor,” tambahnya.
Meski demikian, ia belum mengetahui secara pasti jumlah anak yang akan sekolah. Pemprov Jatim bekerjasama dengan PWNU Jatim akan melakukan invetarisir terlebih dahulu. Termasuk sekolah yang akan dituju, baik sekolah kejuruan, agama maupun SMA.
“Pada pesantren biasanya jurusan pendidikannya beragam. Jadi, anak-anak bisa tinggal pilih mau sekolah di mana,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjamin para pengungsi akan mendapat perlindungan dan jaminan keamanan. Selain mendata, Pemprov Jatim juga memberikan layanan kesehatan secara gratis kepada setiap pengungsi.
“Siapa pun dan dimanapun warga yang dipulangkan dari Wamena ini harus mendapatkan perlindungan dan jaminan keamanan. Pemprov Jatim akan mendata masing-masing warga yang datang untuk kemudian diantarkan ke daerahnya masing-masing,” tegas Khofifah.