Liputanjatim.com – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mengapresisasi kerja-kerja Fraksi PKB baik di pusat maupun di daerah, khususnya Fraksi PKB Jawa Timur yang peduli dan terus memperjuangkan kebutuhan pondok pesantren di tengah wabah covid-19 ini. Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Rois syuriyah KH Anwar Iskandar saat rombongan pengurus DPW PKB Jawa Timur sowan ke kantor PWNU Jatim, Selasa (9/6/2020) di Surabaya.
“NU tentu mengapresiasi dan menghargai apa yang dilakukan Partai Kebangkitan Bangsa adalah mewujudkan kepeduliannya terhadap pesantren sangat besar,” ungkap Kiai Anwar Iskandar yang ditemani oleh Rois Syuriyah PWNU Jawa Timur KH Anwar Mansyur dan Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar.
Kiai Anwar Iskandar kemudian melanjutkan bahwa pondok pesantren saat ini sangat membutuhkan alat-alat kesehatan dan pelindung diri dari covid-19 seperti hand sanitizer, tempat cuci tangan dan juga masker untuk para santri yang kembali ke pesantren. Alat pelindung diri tersebut amat dibutuhkan mengingat banyak santri yang akan kembali ke pesantren.
“Yang dibutuhkan pesantren saat ini adalah fasilitas atau alat protokol kesehatan itu, untuk bisa kembali membuka pesantren,” katanya.
Selain mempersiapkan materiil, tidak kalah penting adalah mempersiapkan SDM di pesantren. edukasi cara hidup sehat di tengah wabah covid-19 penting dilakukan untuk para guru dan ustadz-ustadzah. Karana mereka nantinya yang akan mensosialisasikan gaya hidup sehat kepada para siswa dan santri di pondok pesantren.
Pesantren di Jawa Timur dipastikan akan mendapatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Bantuan tersebut berupa hand sainitizer, APD, masker, tempat cuci tangan dan sprayer disinfektan. Bantuan lain yang diberikan pemerintah Jawa Timur juga berupa vitamin c dan juga sembako untuk para ustadz dan ustadzah yang bermukim.
“Kami juga mengintruksikan kader-kader PKB baik yang di eksekutif maupun di legislatif untuk memperjuangkan dan memfasilitasi rapid test atau PCR test gratis untuk para santri yang akan kembali ke pesantren,” ungkap Wakil Sekretaris DPW PKB Jawa Timur, Fauzan Fuadi.
Pria yang saat ini menjabat sebagai Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Timur itu khawatir jika pemerintah tidak memberikan bantuan fasilitas kesehatan sesuai protokol kesehatan new normal untuk pesantren dan santri akan berdampak fatal, yaitu terjadinya klaster baru penyebaran covid-19. “Tentu kami sangat tidak ingin ada klaster baru, apa lagi di pesantren. Khawatirnya lagi, pesantren malah yang disalahkan. Ini sangat tidak kami inginkan. Sebab itu, pemda/pemkot harus hadir memberikan fasilitas kesehatan tersebut,” sambung Fauzan.