LIPUTAN JATIM

Puluhan Ribu Tabung Elpiji Mulai Didistribusikan ke Pulau Bawean

Liputanjatim.com – Setelah mengalami kelangkaan selama sekitar dua minggu, pasokan gas elpiji subsidi 3 kilogram mulai kembali dikirimkan ke Pulau Bawean, Gresik. Sebanyak puluhan ribu tabung elpiji melon dikirim menggunakan kapal barang menuju pulau tersebut.

Kelangkaan sebelumnya disebabkan oleh cuaca buruk yang menghambat distribusi, menyebabkan beberapa pangkalan di Pulau Bawean kehabisan stok. Namun, pada Rabu (12/2) malam, sebuah kapal layar motor (KLM) bernama Purnama tiba di Pelabuhan Bawean, membawa 6.720 tabung elpiji yang diangkut menggunakan 12 truk, dengan masing-masing truk membawa sekitar 560 tabung.

Direktur PT Pelayaran Rosita Indah Group, Rosyidi, menyampaikan bahwa hingga Jumat (14/2), sudah ada dua kapal yang tiba di Pelabuhan Bawean. “Pagi ini, KLM Rosita Indah juga tiba dengan membawa sekitar 14.000 tabung elpiji dari 25 truk yang berangkat dari Pelabuhan Gresik,” ujarnya.

Dengan pengiriman tersebut, total sekitar 20.720 tabung elpiji telah didistribusikan ke Pulau Bawean. Pengiriman ini dikenakan biaya sebesar Rp6.500 per tabung dengan estimasi perjalanan laut selama 12 jam.

Sementara itu, harga tabung elpiji 3 kg di Pulau Bawean bervariasi, berkisar antara Rp32 ribu hingga Rp34 ribu. Salah satu warga, Ulul Azmi, mengeluhkan perbedaan harga yang cukup signifikan dibandingkan dengan harga di daratan Kabupaten Gresik. “Harga ecer Rp32 ribu, sedangkan jika beli di agen sekitar Rp29 hingga Rp30 ribu,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa harga tersebut sudah termasuk biaya pengiriman kapal dan transportasi darat menggunakan mobil pick-up. Menurut informasi dari masyarakat, harga eceran normalnya memang sekitar Rp32 ribu.

Di sisi lain, Communication Relation (Comrel) Officer Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Mutiara Evy, menjelaskan bahwa tambahan biaya pengiriman memang disebabkan oleh distribusi multimoda yang menggunakan transportasi laut. “Untuk biaya pastinya bisa dicek langsung ke lapangan karena mungkin berbeda di tiap wilayah,” katanya.

Mutiara juga menambahkan bahwa harga eceran tertinggi (HET) elpiji 3 kg berdasarkan SK Gubernur Jawa Timur adalah Rp18 ribu. Namun, untuk HET di Pulau Bawean, hingga kini masih belum ada ketetapan resmi dari Pemerintah Kabupaten Gresik dan masih dalam proses pembuatan regulasi.

Dengan pasokan yang mulai lancar, diharapkan kebutuhan elpiji masyarakat Pulau Bawean dapat segera terpenuhi dan harga bisa lebih stabil di pasaran.

Exit mobile version