LIPUTAN JATIM

Program ‘Tebar Jala’ Milik Paslon Gubernur Jatim Gus Ipul-Puti atasi Ketimpangan Wilayah Pantura dan Pansel

Paslon nomer urut 2 Gubernur Jatim Gus Ipul - Puti saat acara kampanye deklarasi damai (Foto : liputanjatim.com)

Surabaya, Liputanjatim.com – Calon Gubernur Jawa Timur nomer urut 2, Saifullah Yusuf akan melanjutkan program pencapaiannya selama 10 tahun saat bersama Gubernur Soekarwo. Pasangan cawagup Puti Guntur Soekarno tersebut memiliki visi “Perubahan Berkelanjutan untuk Jawa Timur”.

Program berkelanjutan yang ditawarkan salah satunya adalah “Tebar Jala”, yang bertujuan untuk mengatasi ketimpangan antara wilayah utara dan selatan Provinsi Jawa Timur.

Program ini, menurut Gus Ipul dan Cawagub Puti menilai, selama ini sirkulasi pembangunan hanya terfokus di wilayah utara (Pantura) saja, terutama wilayah Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan sekitarnya.

Mengatasi ketimpangan itu, program Tebar Jala “Pusat Ekonomi Baru Jalur Selatan” diluncurkan. Setelah mempercepat penyelesaian Jalur Lintas Pantai Selatan (Pansel). Tidak hanya itu, jalur pantai selatan akan didirikan pusat-pusat perekonomian sepanjang pansel.

Saat ditanya pusat ekonomi seperti apa yang akan didirikan. Gus Ipul menjelaskan, dirinya bersama puti akan membangun pusat ekonomi sesuai kearifan lokal masing-masing wilayah di jalur pantai selatan.

“Pusat ekonomi ini kami petakan sesuai dengan kearifan lokal daerah masing-masing,” ungkap dia, di Surabaya, Minggu (18/2/18). Pesisir selatan meliputi delapan wilayah kabupaten yaitu Banyuawngi, Lumajang, Jember, Malang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek dan Pacitan.

Ia menambahkan, kawasan selatan Jawa Timur memiliki sumber daya alam laut yang sangat melimpah. Berdasarkan data, pada tahun 2017 potensi perikanan tangkapnya mencapai 590 ribu ton pertahun.

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan kontribusi pantai selatan pada produksi perikanan Jatim baru sekitar 12,12 persen. “Jadi industri yang berbahan baku ikan bisa kita bangun. Karena potensi ikan tangkap sangat besar,” ujarnya.

Tentang tangkapan nelayan pantai selatan, seperti tuna, tuna kecil, cakalan, layur, kakap dan tengiri yang menjadi penghasil utama nelayan pantai selatan mempunyai nilau ekonomi tersendiri. Hal itu dapat dimaksimalkan sebaik mungkin menjadi sebuah industri dengan bahan baku jenis-jenis ikan tangkapan utama nelayan pansel.

Di samping itu, bisa juga dengan dibangun industri berbahan baku marmer. Mengingat, Tulungagung menjadi salah satu daerah penghasil marmer terbesar di Indonesia. “Yang jelas, kami akan memperkuat dan mengembangkan potensi yang dimiliki Jawa Timur ini,” pungkas paslon nomor urut dua ini. [aw]

 

 

Exit mobile version