Liputanjatim.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang direncanakan di Surabaya mengalami kendala karena hingga saat ini petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat belum turun.
Di seluruh Indonesia, terdapat 190 lokasi Satuan Pendidikan Penyedia Gizi (SPPG) yang terlibat dalam program ini. Dari jumlah tersebut, 32 lokasi SPPG berada di Jawa Timur, termasuk Surabaya.
Sebelumnya, anggaran untuk program ini adalah sebesar Rp15.000 per anak per hari, alokasi tersebut kini diperkirakan turun menjadi Rp10.000 per anak per hari. Namun, alokasi APBD Kota Surabaya untuk mengakomodir perubahan tersebut masih dalam tahap penantian.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Bahtiyar Rifai, menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada perkembangan terkait program tersebut.
“Untuk Surabaya, saya belum ada update. Juknis mengenai penerapan MBG juga belum turun,” kata Bahtiyar, senin (6/1/2025).
Lebih lanjut, ia juga menambahkan bahwa pembahasan terkait alokasi APBD untuk MBG di Kota Surabaya belum bisa dilakukan karena keterlambatan juknis.
“Belum ada pembahasan terkait alokasi APBD Surabaya untuk MBG. Kami masih menunggu juknis agar bisa melanjutkan proses berikutnya,” ujarnya.
Meski mengalami penundaan, Bahtiyar memastikan bahwa pihaknya siap mendukung kelanjutan program ini, asalkan ada kejelasan lebih lanjut mengenai aturan yang akan digunakan.
“Kami siap mendukung program ini, tetapi juknis harus jelas terlebih dahulu sebagai dasar pelaksanaan,” tegasnya.