LIPUTAN JATIM

Profil Cak Thoriq, Sosok Qori’, Mantan Bupati yang Kini TKD AMIN Jatim

Bupati Lumajang Thoriqul Haq atau Cak Thoriq (Foto: Istimewa)

Liputanjatim.com – Mantan Bupati Lumajang Thoriqul Haq diumumkan menjadi Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur oleh Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Anies Baswedan-A Muhaimin Iskandar, Selasa 21 November 2023.

Ia diumumkan sebagai TKD Jatim berikut dengan 37 nama lain yang juga menjadi TKD AMIN di 37 Provinsi se Indonesia.

Cak Thoriq memang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat bumi Majapahit ini. Selain pernah menjabat sebagai Bupati Lumajang, ia juga telah menjabat sebagai anggota DPRD Jatim.

Sosoknya dikenal sebagai kader Nahdliyin yang sedari awal terjun di dunia politik praktis melalui kendaraan politik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Pria kelahiran 14 Desember 1977 ini, merupakan putra asli Lumajang tepatnya  Desa Sukosari, Kecamatan Kunir. Masa kecilnya, ia mulai belajar di MI Nurul Islam yang ada di desanya, sembari mengaji di Pondok Pesantren Darul Falah, Denok, Lumajang.

Mengikuti jejak kakak-kakaknya, Thoriq muda melanjutkan pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang ada di Pondok Pesantren Mambaul Maarif, Denanyar, Jombang, pada tahun 1993.

Di pesantren inilah, Cak Thoriq belajar berbagai cabang ilmu agama, termasuk seni tilawatil qur’an. Hingga saat ini, ia dikenal sebagai salah satu kepala daerah yang pandai melantunkan ayat-ayat suci al-Qur’an dengan merdu atau lazim disebut qiroah.

Di pesantren Denanyar pula, Cak Thoriq bertemu dengan Musfarina Nuryatin yang kelak menjadi istrinya.

Pondok Pesantren Mambaul Maarif, Denanyar merupakan pesantren salaf yang didirikan oleh KH Bisri Syansuri, mantan Rais Am PBNU. Mbah Bisri juga merupakan kakek dari Presiden Gus Dur sekaligus buyut dari Abdul Muhaimin Iskandar, Ketua Umum DPP PKB saat ini.

Berlanjut ke Malang

Setelah nyantri di Denanyar, Cak Thoriq melanjutkan pendidikan SMA nya di Malang. Di sana, ia bersekolah di MAN 1 Malang sembari menjadi santri di Pesantren Al-Fadloli Dinoyo Malang hingga lulus tahun 1996.

Pada periode inilah, bakat kepemimpinan Cak Thoriq ditempa. Ia aktif di Pramuka dan diamanahi sebagai Ketua OSIS.

Selanjutnya, Cak Thoriq melanjutkan pendidikan dengan kuliah di IAIN Sunan Ampel Surabaya (saat ini bernama UIN Sunan Ampel Surabaya/ UINSA). Ia memilih jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA), Fakultas Adab.

Sebagaimana kebanyakan santri NU yang berkuliah, Cak Thoriq memilih aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Berbekal amanah sebagai Presiden BEM, Thoriqul Haq saat itu pernah mewakili Indonesia dalam pertemuan mahasiswa Islam sedunia yang digelar di Makkah. Ia hadir sembari melaksanakan ibadah haji.

Kecintaanya pada literatur bahasa Arab dan kitab kuning membuat Cak Thoriq melanjutkan kuliah S2 di Universitas Malaya, Malaysia  dengan mengambil jurusan linguistik.

Di negeri Jiran, Cak Thoriq aktif di Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dan PCI NU Malaysia.

Cak Thoriq lalu terjun ke dunia politik praktis dengan bergabung ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia berhasil lolos menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Timur periode 2009 – 2014.

Selanjutnya, pada tahun 2015, ia ikut dalam Pilkada Lumajang berpasangan dengan Indah Amperawati Masdar, birokrat yang juga adik kandung dari bupati Lumajang sebelumnya, mendiang almarhum Sjahrazad Masdar.

Exit mobile version