Liputanjatim.com – Pertarungan politik jelang pelaksanaan Pilpres 2024 berjalan sengit. Dari survei yang dilakukan Polmark menemukan banyak fakta baru dalam peta pemenangan. Kantong pemilih banyak yang terpecah dengan manuver yang dilakukan para kontestan.
CEO Polmark Indonesia Eep S. Fatah menuturkan, fakta yang terjadi dari hasil survei menunjukan kalau dukungan pada Prabowo-Gibran itu stagnan. Sementara untuk suara yang dimiliki oleh Ganjar-Mahfud terus dipreteli di berbagai daerah.
“Suara AMIN yang kian naik. Survei ini kami lakukan di 32 provinsi, jumlah responden 1.200 orang per provinsi,” kata Eep, Selasa (16/1/2024).
Ia melanjutkan, beberapa waktu terakhir ada yang menyebut kalau suara Prabowo-Gibran sudah mendekati 50%. Pihaknya menegaskan itu salah dan tidak tepat setelah dirinya menunjukan fakta hasil survei di semua provinsi.
“Tidak tepat pada waktu itu survei banyak katakan (suara Prabowo-Gibran) 45%, 47%, bahkan mendekati 50%. Tidak benar menurut survei kami. Kalau mereka (lembaga survei lain) mau membantah, silahkan bikin survei di 32 provinsi,” ungkapnya.
Hasil survei yang dilakukan Polmark menunjukan kalau suara Prabowo-Gibran stagnan di posisi 38%, sementara disusul AMIN dengan perolehan suara yang terus melejit yakni 25% serta terakhir Ganjar-Mahfud yang terus ada tren penurunan di angka 23%.
Dari hasil survei itu, Eep menjelaskan kalau Prabowo-Gibran banyak menghajar basis dukungan yang dimiliki Ganjar-Mahfud. Situasi ini yang membuat suara AMIN terus naik dan konsisten.
Juru Bicara AMIN di Jawa Timur Fauzan Fuadi menuturkan, pihaknya fokus dalam memahami kebutuhan masyarakat serta bertemu dengan mereka untuk menyerap banyak aspirasi. Kehadiran AMIN di akar rumput juga diterima dengan baik serta banyak yang ingin adanya perubahan di Indonesia.
“Melihat kenaikan suara AMIN yang terus naik, kami optimis bisa memenangkan Pilpres 2024. Dukungan dari masyarakat sudah tak terbendung,” jelasnya.