Surabaya, Liputanjatim.com – Setelah Dewan Pimipinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jatim pada Minggu (3/12/2017), menggelar Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) IV PPP Jatim. PPP terancam pecah kongsi. Mayoritas peserta, yang terdiri Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP se Jatim berbeda pilihan dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP dalam Pilgub Jatim 2018.
Rapat tersebut melahirkan rekomendasi sikap politik PPP Jatim. Salah Satu poinnya yaitu memilih pasangan Gus Ipul-Abdullah Azwar Anas sebagai pasangan yang diusung PPP pada Pilkada Jatim. Mayoritas peserta memilih Gus Ipul, sedangakan lainnya memilih Khofifah dan kombes Polisi Syafiin.
“70 persen dari total pengurus DPC menginginkan kami mengusung Gus Ipul bersama Anas. Sisanya, menyerahkan kepada DPP untuk mengusung satu di antara dua nama. Yakni, Ibu Khofifah Indar Parawansa atau Pak Syafiin,” kata Norman Zein Nahdi Sekretaris, DPW PPP Jatim ketika dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (5/11/2017).
Hal ini berbeda dengan pandangan DPP PPP. Menurut Ahmad Baidowi, Wakil Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappelu) DPP PPP. menyatakan akan mendukung Khofifah Indar Parawansa, yang juga Menteri Sosial RI saat ini, untuk maju pada Pilgub Jatim 2018.
“Hampir 99 persen pengurus DPP PPP setuju untuk merekomendasikan Khofifah maju pada Pilgub Jatim 2018,” ujar Baidowi dalam keterangan persnya di Pamekasan, Minggu (12/11/2017), seperti dilansir dari Antara.
Menurutnya, alasan partainya akan mendukung khofifah karena sisi popularitas dan elektabilitas yang tinggi di Jawa Timur. Selain itu, Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu juga memiliki program yang jelas selama ini.
Sejauh ini, Khofifah-Emil sudah mengantongi 3 (tiga) surat rekomendasi dari Partai Demokrat, Golkar, dan Hanura untuk maju sebagai Cagub dan Cawagub Jatim. Dukungan dari 3 partai itu sebenarnya sudah memberi bekal syarat dukungan kursi di DPRD Jatim yang cukup bagi Khofifah-Emil untuk maju di Pilgub Jatim. Selain PPP, Nasdem juga dikabarkan tertarik mendukung Khofifah tapi belum mengumumkan sikap resminya.(mw)
