Liputanjatim.com – Presiden Republik Indonesia (RI) pertama, Ir. Soekarno teridentifikasi pernah mengenyam bangku pendidikan sekolah dasar (SD) hingga menengah pertama (SMP) di Kota Mojokerto, Jawa Timur.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Sekolah SDN Purwotengah, Endang Pujiastutik kepada rombongan wartawan pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (ASMI) Jawa Timur saat melakukan giat napak tilas ‘City Tour Spirit of Majapahit’, pada Minggu (19/06/22).
Bersamaan dengan iringan musik tradisional Karawitan yang dimainkan oleh peserta didik SDN Purwotengah, Endang menjelaskan bahwa dalam runtut sejarah SDN Purwotengah yang dulunya berkenamaan Hollandsch Inlandsche School (HIS) atau disebut juga sekolah ‘Ongko Loro’, Koesno (panggilan kecil Soekarno) dulu pernah bersekolah di sekolah bikinan Belanda khusus masyarakat pribumi itu.
Kedati demikian, mengenai fakta akan sejarah SDN Purwotengah yang pernah dijadikan tempat oleh Soekarno kecil menimba ilmu itu belum diketahui oleh banyak orang.
Endang merinci, sebelumnya Ia bersama dengan para guru dan sejarawan serta akademisi, telah melakukan runtut sejarah mengenai sekolah tersebut.
Sehingga pada akhirnya ditemukan sebuah fakta sejarah yaitu berupa SK besluit mengenai pemindahan tugas mengajar Raden Soekemi (Bapak dari Soekarno) ke Mojokerto dan ditemukan artefak papan tulis yang menempel di dinding sekolah.
“SK besluit ini kami dapatkan dari Raden Koeshartono cucu dari Raden Syahid, Raden Syahid itu teman bermainnya Soekarno waktu kecil di Mojokerto,” kata Endang Kepala Sekolah SDN Purwotengah, Minggu (19/06/22).
“Untuk penginggalan otentik itu papan, yg awalnya itu ditemukan tenggelam di tembok. Ada 2 kelas yg mempunyai papan seperti itu,” lanjutnya
Kabar baiknya, SDN Purwotengah kini telah mendapatkan perhatian dari Walikota Mojokerto Ika Puspitasari, dengan menjadikan sekolah tersebut sebagai sebuah situs cagar budaya.
Lebih dalam, Endang turut menjelaskan mengenai upayanya selama ini, yaitu didedikasikan untuk lingkungan sekolah biar lebih memahami citra dari Soekarno.
Selain untuk dedikasi branding sekolah yang lebih baik, Endang juga berharap nantinya peserta didik bisa lebih berkarakter dan memiliki semangat jiwa ala Soekarno.
Untuk diketahui, dalam dukungannya kepada Walikota Mojokerto atas sekolah Cagar Budaya, SDN Purwotengah turut menerapkan Kurikulum Merdeka berpadu dengan program unggulan Geno Center atau akronim dari Generasi Soekarno.
“Sistemnya kita mengikuti aturan pemerintah, Kurikulum Merdeka, melalui Geno Center atau akronim dari generasi Soekarno didalam kurikulum, jadi budaya kita masukkan juga,” tutup Endang.