
Liputanjatim.com – Kepolisian Resor (Polres) Mojokerto melakukan penertiban terhadap kegiatan hiburan masyarakat berupa Sound Horeg yang masih beroperasi selama bulan Ramadan. Dalam operasi yang dilakukan pada Senin (3/2/2025) dini hari, petugas mengamankan empat kendaraan yang membawa soundsystem berdaya besar.
Kabag Ops Polres Mojokerto, Kompol Hendro Susanto, membenarkan adanya tindakan penertiban tersebut. Keempat kendaraan yang diamankan saat ini berada di Mapolres Mojokerto sebagai tindak lanjut dari laporan masyarakat yang merasa terganggu akibat suara bising yang ditimbulkan.
“Kendaraan tersebut diamankan dari wilayah Gondang, Trawas, Dlanggu, dan Puri. Mereka berkeliling dengan membunyikan sound secara keras sehingga mengganggu masyarakat yang sedang beribadah maupun beristirahat,” ujar Hendro.
Lebih lanjut, Hendro menegaskan bahwa tindakan ini merupakan respons cepat atas keluhan warga. Suara bising dari Sound Horeg dinilai mengganggu pelaksanaan salat Tahajjud serta mengganggu waktu istirahat menjelang sahur. Padahal, sebelumnya telah ada kesepakatan antara pihak kepolisian dan organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan terkait larangan penggunaan Sound Horeg untuk kegiatan sahur on the road selama bulan Ramadan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan ormas-ormas keagamaan agar bersama-sama menjaga ketertiban selama bulan Ramadan. Penggunaan Sound Horeg untuk sahur on the road telah dilarang di wilayah Kabupaten Mojokerto,” tegasnya.
Adapun kendaraan yang diamankan terdiri dari satu unit truk, dua unit mobil pick-up, dan satu unit kendaraan roda tiga jenis Tossa yang digunakan untuk mengangkut soundsystem. Saat ini, seluruh kendaraan beserta perangkat soundsystem-nya ditahan di Mapolres Mojokerto dan pemiliknya diberikan surat tilang.
“Pemilik kendaraan hanya diberikan surat tilang, sedangkan kendaraan yang digunakan untuk membawa sound akan kami amankan sementara hingga sidang tilang selesai. Setelah itu, kendaraan akan dikembalikan kepada pemilik masing-masing,” pungkas Hendro.